Dia memberi contoh kisah salah satu korban di Bucha, seorang wanita bernama Tatiana, yang ditembak oleh peluru Rusia, dan suaminya, yang meminta penjajah untuk memberikan mayat sang istri, tetapi malah dipukuli dan diikat.
“Bagaimana membuat orang Rusia melihat ini? Saya semakin cenderung berpikir bahwa, sayangnya, tidak sama sekali, mereka buta dalam kepercayaan. Mereka tidak mau mendengar dan melihat. Saya tidak akan membahas mereka lagi,” terangnya.
Dia menegaskan hal utama untuk Ukraina hari ini adalah bahwa seluruh dunia lain mendengar dan melihat apa yang terjadi di Ukraina.
Selain itu, penting bahwa perang di Ukraina tidak menjadi "kebiasaan", sehingga korban kita tidak menjadi statistik. Itu sebabnya, sang Ibu Negara berkomunikasi dengan orang-orang melalui media asing.
“Jangan terbiasa dengan kesedihan kami!,” tegasnya.
(Susi Susanti)