WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan tambahan bantuan militer USD800 juta ke Ukraina pada Rabu (13/4). Termasuk memperluas cakupan sistem yang disediakan untuk memasukkan artileri berat menjelang serangan Rusia yang lebih luas yang diperkirakan akan terjadi di Ukraina timur.
Usai melakukan panggilan telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Biden melalui sebuah pernyataan mengatakan paket itu menjadikan total bantuan militer sejak pasukan Rusia menginvasi pada Februari lalu menjadi lebih dari USD2,5 miliar (Rp36 triliun). Termasuk sistem artileri, peluru artileri, pengangkut personel lapis baja dan kapal pertahanan pantai tak berawak.
Biden mengatakan dia juga telah menyetujui pengiriman helikopter tambahan, dengan mengatakan peralatan yang diberikan ke Ukraina "sangat penting" saat menghadapi invasi.
Baca juga: Inggris Ingin Beri Senjata Mematikan untuk Ukraina Lawan Serangan Rusia
"Kita tidak bisa beristirahat sekarang. Seperti yang saya yakinkan kepada Presiden Zelenskyy, rakyat Amerika akan terus berdiri bersama rakyat Ukraina yang berani dalam perjuangan mereka untuk kebebasan," terangnya dalam sebuah pernyataan tertulis.
Paket baru ini termasuk 11 helikopter Mi-17 yang telah dialokasikan untuk Afghanistan sebelum pemerintah yang didukung AS runtuh tahun lalu. Ini juga mencakup 18 howitzer 155mm, bersama dengan 40.000 peluru artileri, radar kontra-artileri, 200 kendaraan pengangkut personel lapis baja dan 300 drone "Switchblade" tambahan.