Ledakan keempat disebabkan oleh ranjau yang ditanam di daerah Niaz Beyk di Kabul, ibu kota Afghanistan, dan melukai dua anak.
Pertumpahan darah pada Kamis (21/4) terjadi beberapa hari setelah dua ledakan bom di sekolah menengah Abdul Rahim Shahid di sebagian besar wilayah Syiah di ibu kota Afghanistan, Kabul. Sedikitnya enam orang tewas dan lebih dari 20 terluka, kata para pejabat.
Richard Bennett, Pelapor Khusus PBB untuk Afghanistan tentang hak asasi manusia, mengutuk serangan itu.
"Hari ini lebih banyak ledakan mengguncang Afghanistan [...] dan sekali lagi komunitas Hazara menjadi korban. Serangan sistematis yang ditargetkan terhadap sekolah-sekolah yang ramai dan masjid-masjid menyerukan penyelidikan segera, pertanggungjawaban dan diakhirinya pelanggaran hak asasi manusia," tulisnya di Twitter.
(Susi Susanti)