Jamal dipecat dari pekerjaannya di pemerintahan setelah Taliban mengambil alih. “Saya selalu ingin mengabdi pada negara saya. Tetapi saya tidak berada di militer, saya juga tidak terkait dengan kelompok politik mana pun. Dan mereka [Taliban] masih memecat saya,” katanya.
Hilangnya satu-satunya sumber pendapatan sangat memukul keluarga Jamal, dan mereka lumpuh secara finansial dalam waktu singkat. “Sejak pengambilalihan Taliban, keluarga saya belum makan lengkap. Dan Ramadan ini kami berbuka puasa hanya dengan air dan roti. Dan Idul Fitri tidak berbeda,” katanya.
“Ramadan lalu, selama beberapa hari terakhir, kami berbelanja untuk anak-anak, dan bahkan mengajak keluarga keluar untuk makan malam buka puasa terakhir. Tapi tahun ini, yang bisa kita lakukan hanyalah tidak mati kelaparan,” katanya.
(Arief Setyadi )