Presiden Ukraina: Rusia Harus Mundur ke Posisi Pra-Invasi untuk Capai Kesepakatan

Susi Susanti, Jurnalis
Sabtu 07 Mei 2022 11:28 WIB
Evakuasi warga dari pabrik baja di kota yang terkepung Mariupol di Ukraina (Foto: EPA)
Share :

Dalam wawancara dengan BBC pada April lalu, dia menuduh Jerman menghalangi upaya embargo penjualan energi Rusia dan mengatakan negara-negara Eropa yang terus membeli minyak Rusia "mendapatkan uang dari darah orang lain".

Pada bulan yang sama kunjungan yang direncanakan ke Kyiv oleh Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier dibatalkan pada menit terakhir karena hubungan ekonomi Jerman dengan Rusia.

Pada Jumat (6/5/2022), Presiden AS Joe Biden mengumumkan bantuan militer baru sbesar USD150 juta (Rp2 triliun) untuk membantu Ukraina mempertahankan diri.

Seorang pejabat senior AS mengatakan kepada wartawan bahwa bantuan itu termasuk peluru artileri, radar kontra-artileri yang digunakan untuk mendeteksi sumber tembakan musuh, peralatan pengacau elektronik, dan suku cadang.

Tetapi Biden memperingatkan bahwa dana saat ini hampir habis dan mendesak Kongres untuk mengizinkan lebih banyak.

AS mengatakan pihaknya juga memberikan intelijen ke Ukraina, dan laporan media AS mengutip para pejabat yang mengatakan intelijen AS membantu Ukraina menenggelamkan kapal penjelajah rudal andalan Rusia, Moskva.

(Susi Susanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya