Wakil Menteri Dalam Negeri Kateryna Pavlichenko mengatakan sebuah unit polisi khusus yang telah bekerja di wilayah Kyiv telah mengidentifikasi 13 korban dugaan pelecehan seksual oleh tentara Rusia.
Tapi psikolog militer Natalia Zaratska percaya terlalu dini bagi polisi untuk mencari korban.
"Akan lebih masuk akal untuk berbicara dengan mereka dalam enam bulan, ketika mereka memiliki ingatan yang lebih baik," katanya kepada AFP.
"Untuk penyelidikan kriminal, Anda membutuhkan informasi, bukan emosi,” lanjutnya.
Namun, Zaratska yakin ada pekerjaan "mendesak" yang harus dilakukan. Dia mengerti para korban membutuhkan dukungan tetapi dia juga percaya "mereka tidak akan datang kepada kita".
"Jadi kita harus pergi ke mereka,” ujarnya. Karena itulah, dia pergi setidaknya tiga kali seminggu ke Bucha, di luar Kyiv, sebuah kota yang namanya sekarang identik dengan tuduhan mengerikan tentang kekejaman yang dilakukan oleh tentara Rusia, termasuk eksekusi singkat.
Zaratska mengatakan dia mulai pergi ke Bucha untuk berbicara dengan penduduk tentang pengalaman mereka pendudukan Rusia dan segera dirujuk ke korban pemerkosaan.
Dia mengatakan banyaknya keluhan berarti bahwa tiga psikolog yang bekerja di wilayah tersebut tidak cukup.
"Dua belas atau 16 psikolog dibutuhkan,” ujarnya.