RUSIA - Dua puluh wanita Rusia yang ditahan karena memprotes perang yang dipimpin Presiden Rusia Vladimir Putin di Ukraina mengklaim mereka ditelanjangi dan dipaksa jongkok "di depan kamera polisi".
Pengacara mereka mengatakan para tersangka dilaporkan ditangkap dekat dengan rapat umum dan menjadi sasaran perlakuan memalukan dan merendahkan.
Petugas polisi wanita memerintahkan para pengunjuk rasa yang dicurigai, berusia 18 hingga 27 tahun, untuk telanjang tetapi dalam beberapa kasus pintu sel dibiarkan terbuka saat petugas pria lewat.
Kamera seluler yang dilengkapi dengan perekam video memata-matai dugaan pelecehan dalam semua kasus. Sedangkan para lelaki yang ditahan pada saat yang sama tidak dikenakan perintah telanjang dan jongkok.
Baca juga: Pelayan Ditelanjangi, Dipukuli hingga Diserang Secara Seksual Selama Berjam-jam dalam Serangan Horor
Olimpiada Usanova, yang akan ke pengadilan untuk menantang perlakuan terhadap perempuan mengaku sangat marah dengan kejadian itu.
Baca juga: Putin Semakin Terpukul, Ini 6 Jenderal Rusia yang Tewas di Perang Ukraina
“Saya marah bahwa masing-masing dari mereka digeledah dengan cara yang memalukan di pusat penahanan, melanggar undang-undang kami,” terangnya.
“Para perempuan digeledah dengan membuka baju dan jongkok lima kali di hadapan petugas pusat penahanan,” lanjutnya.