“Penggeledahan memalukan kedua dilakukan beberapa jam kemudian di sel dan para wanita dipaksa untuk mengangkat baju mereka, melepas celana dalam mereka, dan telanjang dada di area pengawasan kamera,” ujarnya.
“Saya khawatir petugas wanita tidak menutup pintu karena beberapa wanita diperiksa, dan petugas pria mengintai di sana,” tambahnya.
Dia mengklaim para petugas pria menyaksikan rekaman para wanita itu telanjang dan jongkok.
“Orang-orang yang ditahan hanya ditepuk di bagian depan dan belakang mereka, itu saja. Gadis-gadis itu dipaksa untuk telanjang dan berjongkok,” terangnya.
“Dan keesokan harinya, mereka dipaksa membuka pakaian lagi, membuka bra mereka. Ini terlepas dari kenyataan bahwa setiap sel memiliki CCTV. Ini pelanggaran berat,” lanjutnya.
Sementara itu, seorang pelajar bernama Ekaterina Deviatenko, 18, adalah salah satu tersangka korban yang setuju untuk menunjukkan identitas mereka di depan kasus pengadilan.
Dia mengatakan dirinya sedang mendengarkan seorang musisi dekat rapat umum ketika dia ditahan.
“Mereka menggeledah kami dengan sangat lambat, arogan dan dengan ejekan,” katanya.