RUSIA - Bisnis pengembang perangkat lunak Microsoft mengatakan, spionase strategis oleh peretas dari pemerintah Rusia menyasar badan pemerintahan, lembaga kajian, bisnis, dan kelompok pemberi bantuan di 42 negara yang mendukung Ukraina.
Microsoft mengatakan peretasan itu sukses pada tingkat 29% dan data dicuri dari paling sedikit seperempat dari penyusupan yang sukses pada jaringan.
Dikutip VOA, hampir dua pertiga dari sasaran spionase siber itu melibatkan negara anggota NATO. Amerika Serikat (AS) merupakan sasaran utama.
Baca juga: Microsoft Ungkap 37 Serangan Siber Rusia di Ukraina Agar Menang di Medan Perang
Polandia yang menjadi penyalur utama untuk bantuan militer yang dialirkan ke Ukraina berada di posisi ke-2. Pada bulan-bulan sebelumnya, Denmark, Norwegia, Finlandia, Swedia, dan Turki menyaksikan peningkatan kegiatan spionase Rusia ini.
Baca juga: Sekjen NATO Sebut Perang Rusia-Ukraina Bisa Berlangsung Bertahun-tahun
Sebelumnya Microsoft melaporkan peretas pemerintah Rusia melakukan beberapa operasi siber terhadap Ukraina yang tampaknya mendukung serangan militer Moskow dan kampanye propaganda online.