JAKARTA - Kunjungan dan pertemuan pemimpin Republik Indonesia (RI) dengan pemimpin Rusia dan Ukraina sudah terjadi dari sejak era kepemimpinan Presiden Soekarno.
Dibandingkan Presiden RI lainnya, Soekarno tercatat paling sering mengunjungi beberapa negara seperti Uni Soviet, Rusia, dan Ukraina. Berikut ini adalah catatannya seperti dikutip dari Koran Sindo, Rabu (29/6/2022) :
1. Soekarno
Presiden Soekarno mengunjungi negara Uni Soviet pada 1950. Pada 1956, pertama kalinya Presiden Soekarno kembali mengunjungi ibu kota Uni Soviet, Moskwa (dilanjutkan 1959, 1961, 1964).
Baru pada setelah pada 1957 Presiden tertinggi Uni Soviet KY Vorosihilov mengunjungi Indonesia. Pada 1960 PM Uni Soviet Nikita Kruschev berkunjung ke Indonesia.
2. Soeharto
Pada tahun 1989 Soeharto berkunjung ke Uni Soviet. Pada 1991, Indonesia telah mengakui kedaulatan Ukraina. Pada 1996, kunjungan pertama Presiden Ukraina Leonid Kuchma ke Indonesia.
3. Presiden Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri
Pada 2000, Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu Presiden Abdurrahman Wahid di sela-sela pertemuan PBB di New York.
Kemudian pada 2001 Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu Presiden Megawati Soekarnoputri di sela-sela pertemuan APEC di China. Setelah itu ditahun 2003 ini Presiden Megawati Soekarnoputri mengunjungi Rusia.
4. Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono
Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu Presiden SBY di sela-sela pertemuan APEC di Korea Selatan pada 2005. Setelah itu Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono pada 2006 kunjungan ke Rusia. Setahun kemudian, gantian Presiden Rusia Vladimir Putin ke Indonesia.
Pada tahun 2012 Presiden SBY bertemu Presiden Ukraina Victor Yanukovych di sela-sela pertemuan tentang nuklir di Korea Selatan.
5. Presiden Joko Widodo
Presiden Jokowi bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di sela-sela KTT APEC di Beijing, China pada 2014. Kemudian pada 2016, Presiden Jokowi berkunjung ke Sochi, Rusia.
Presiden Ukraina Petro Poroshenko berkunjung ke Indonesia. Setelah itu pada 2018, Presiden Jokowi bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di sela East Asia Summit (EAS) di Singapura.
(Erha Aprili Ramadhoni)