3 Roket Rusia Bombardir Vinnytsia Ukraina, 23 Orang Meninggal dan 100 Terluka

Susi Susanti, Jurnalis
Jum'at 15 Juli 2022 12:42 WIB
3 serangan rudal Rusia bombardir Vinnytsia Ukraina (Foto: Reuters)
Share :

UKRAINA - Serangan rudal Rusia telah menghantam sebuah kota yang jauh dari garis depan timur Ukraina, sedikitnya 23 orang meninggal termasuk tiga anak.

Pejabat Ukraina mengatakan lebih dari 100 orang dilaporkan terluka dalam serangan di Vinnytsia, yang terletak di barat daya Kyiv dan jauh dari pusat pertempuran di Donbas. Tiga rudal Rusia menghantam sebuah blok kantor dan merusak bangunan tempat tinggal.

Layanan Darurat Negara Ukraina mengatakan rudal-rudal itu menghantam tempat parkir mobil dari blok kantor sembilan lantai sekitar pukul 10:50 (07:50 GMT).

Bangunan tempat tinggal juga terkena di pusat Vinnytsia, yang berpenduduk sekitar 370.000 jiwa.

Kepresidenan Ukraina mengatakan serangan itu datang dari rudal jelajah Kalibr yang diluncurkan dari kapal selam di Laut Hitam.

Baca juga:  Zelensky Kecam Serangan Rudal Rusia yang Tewaskan 21 Orang: Tindakan Teror yang Disengaja

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebutnya "tindakan terorisme terbuka".

"Setiap hari, Rusia membunuh warga sipil, membunuh anak-anak Ukraina, melakukan serangan rudal terhadap fasilitas sipil di mana tidak ada target militer. Apa ini, jika bukan aksi terorisme terbuka?" terang Zelensky dalam sebuah pernyataan di media sosial.

Baca juga:  Serangan Rudal Rusia Tewaskan 18 Orang di Wilayah Odesa, Ukraina

Dia mengatakan bahwa Rusia telah mengakhiri kehidupan warga sipil pada saat yang sama dengan konferensi tentang kejahatan perang Rusia yang berlangsung di Belanda.

"Rusia telah menunjukkan sikapnya terhadap hukum internasional, Eropa, dan seluruh dunia beradab," katanya.

"Setelah itu, tidak ada yang meragukan bahwa Pengadilan Khusus tentang agresi Rusia terhadap Ukraina diperlukan sesegera mungkin,” lanjutnya.

Menteri dalam negeri Ukraina mengatakan beberapa lusin orang ditahan setelah serangan itu. Dia menambahkan bahwa mereka sedang diinterogasi oleh polisi dan dinas keamanan Ukraina.

Seorang pejabat senior layanan darurat regional mengatakan kepada TV lokal bahwa "mungkin tidak ada peluang untuk menemukan siapa pun yang selamat" dari serangan itu.

Pejabat Ukraina mengatakan salah satu dari tiga anak yang tewas dalam serangan itu adalah seorang gadis muda bernama Liza, yang sedang kembali dari sesi terapi wicara dengan ibunya ketika serangan roket menghantam.

Rekaman media sosial yang diposting ulang oleh kementerian pertahanan Ukraina tampaknya menunjukkan Liza mendorong kereta bayi berwarna merah muda saat dia berjalan bersama ibunya pada hari sebelumnya.

Sebuah kereta bayi itu kemudian difoto di sisinya di luar gedung yang terkena serangan roket. Gambar lain menunjukkan apa yang tampak seperti kereta dorong bayi yang sama yang didorong Liza dengan tubuh seorang anak tergeletak di sampingnya.

Serangan itu terjadi ketika menteri luar negeri dan kehakiman Uni Eropa (UE) akan bertemu di Den Haag untuk konferensi tentang dugaan kejahatan perang Rusia.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah itu, UE menyebut serangan itu sebagai kekejaman dan mengatakan warga sipil terus membayar banyak korban dalam perang, "karena pengabaian mendasar Rusia terhadap hukum humaniter internasional".

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menuduh Rusia melakukan "kejahatan perang lain" dengan serangan terhadap Vinnytsia.

"Kami akan mengadili penjahat perang Rusia untuk setiap tetes darah dan air mata Ukraina," tulisnya.

Sementara itu, Kementerian pertahanan Rusia, yang membantah menargetkan warga sipil, belum mengomentari serangan itu.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya