UKRAINA - Kepala Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi mengatakan sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir besar (PLTN) Zaporizhzhia yang diduduki oleh Rusia selama invasi ke Ukraina benar-benar di luar kendali.
Dikutip kantor berita Associated Press, Grossi mengatakan PLTN Zaporizhzhia membutuhkan inspeksi dan perbaikan.
"Anda memiliki katalog hal-hal yang seharusnya tidak pernah terjadi di fasilitas nuklir mana pun," katanya.
"Situasinya sangat rapuh. Setiap prinsip keselamatan nuklir telah dilanggar dengan satu atau lain cara dan kami tidak dapat membiarkan itu berlanjut,” terangnya pada konferensi pers di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York.
Baca juga: Rebutan PLTN Zaporizhzhia, Ukraina: Pembangkit Tidak Dapat Pasok Listrik ke Rusia
Dia mengatakan dia berusaha untuk menyusun misi sesegera mungkin untuk mengunjungi pabrik tetapi ini membutuhkan persetujuan dari pihak Ukraina dan Rusia, serta otorisasi PBB, mengingat risiko yang terlibat dalam mengunjungi zona perang.
Baca juga: Energoatom: Rusia Ingin Ambil Alih dan Kendali Penuh PLTN Zaporizhzhia yang Dikuasai Ukraina
Pada Juni lalu, perusahaan nuklir negara Ukraina mengatakan Ukraina tidak mengundang IAEA - dan setiap kunjungan akan melegitimasi kehadiran Rusia di sana.
Minggu ini, Grossi mengatakan dia dan timnya membutuhkan perlindungan untuk mencapai Zaporizhzhia - yang berarti kerjasama Rusia dan Ukraina. "Saya memohon kepada kedua belah pihak untuk membiarkan misi ini berlanjut," ujarnya.