Sementara warga Afghanistan mengakui penurunan kekerasan sejak Taliban merebut kekuasaan, krisis kemanusiaan telah membuat banyak orang tidak berdaya.
"Orang-orang yang datang ke toko kami mengeluhkan harga yang begitu tinggi sehingga kami para pemilik toko mulai membenci diri kami sendiri," kata Noor Mohammad, seorang penjaga toko dari Kandahar, pusat kekuatan de facto Taliban.
Namun, bagi para pejuang Taliban, kegembiraan kemenangan membayangi krisis ekonomi saat ini.
"Kami mungkin miskin, kami mungkin menghadapi kesulitan, tetapi bendera putih Islam sekarang akan berkibar tinggi selamanya di Afghanistan,” terang seorang pejuang Taliban yang menjaga sebuah taman umum di Kabul.
(Susi Susanti)