JERMAN – Eropa dan Amerika Serikat (AS) menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin “mempersenjatai” energi karena telah menutup pipa gas utama Nord Stream-1 ke Jerman pada Rabu (31/8/2022). Kedua negara itu juga sangsi jika penutupan itu dilakukan untuk proses perawatan turbin.
Tahun lalu, Rusia memasok 40 persen kebutuhan gas Uni Eropa (UE). Dalam beberapa pekan terakhir, Rusia mengurangi aliran gas Nord Stream 1 menjadi hanya 20 persen dari kapasitasnya. Moskow menyalahkan penutupan pipa gas terbaru pada sanksi Barat yang menyasar ekonominya.
Dalam kunjungan ke Kota Lubmin di pesisir Baltik Jerman pada Selasa (30/8/2022), di mana pipa Nord Stream mendarat dari laut, Perdana Menteri negara bagian Bavaria di Jerman, Markus Soeder, mengatakan bahwa negaranya dalam posisi yang sulit.
Baca juga: Rusia Kembali Tutup Pipa Gas Utama ke Eropa Selama 3 Hari, Menteri Jerman: Itu Bukan Kabar Baik
“Putin bermain-main dengan Nord Stream 1 dan Nord Stream 2. Saya rasa ini semacam permainan. Masalah kami sekarang adalah kami tidak dalam posisi yang memadai untuk menanggapi permainan ini,” terangnya kepada wartawan, dikutip VOA.
Baca juga: Harga Energi Meroket, Rusia Malah Bakar Gas Senilai Rp148 Miliar per Hari
Harga gas Eropa saat ini telah melonjak menjadi sekitar 10 kali harga rata-rata mereka selama dekade terakhir. Jerman menyatakan krisis gas pada bulan Juni dan memperingatkan bahwa konsumen dan pelaku usaha harus memangkas konsumsi gas mereka. Sejak itu, tingkat konsumsi sudah berkurang sekitar 20 persen.
Dalam sebuah pidato yang keras dan suram pekan lalu, Presiden Prancis Emmanuel Macron memperingatkan akan berakhirnya masa-masa keberlimpahan – dan mengatakan bahwa warga harus lebih berhati-hati saat menggunakan gas.