Perjuangannya untuk keadilan juga mengganggu keluarganya. Mereka terpaksa harus pindah rumah hampir belasan kali.
"Kami masih tidak bisa pulang karena kami takut. Polisi dan pemerintah negara bagian selalu membantu penyerang kami. Ketika kami berada di Gujarat, kami masih menutupi wajah kami, kami tidak pernah memberikan alamat kami," ungkap suami Bilkis, Rasool.
Selama persidangan, ada seruan hukuman mati bagi penyerang Bilkis, termasuk dari Bilkis.
Tetapi setelah pengadilan tinggi di Mumbai menjatuhkan hukuman seumur hidup kepada mereka, Bilkis mengatakan kepada sang suami bahwa dia "tidak tertarik untuk membalas dendam" dan "hanya ingin mereka memahami apa yang telah mereka lakukan".
"Saya berharap suatu hari mereka akan menyadari besarnya kejahatan mereka, bagaimana mereka membunuh anak-anak kecil dan memperkosa wanita,” ujar Bilkis.
Tapi, dia menambahkan, dia ingin mereka "menghabiskan seluruh hidup mereka di penjara".
Setelah pembebasan mereka, Rasool mengatakan kepada surat kabar Indian Express bahwa istrinya ‘tertekan dan sangat sedih’.
"Pertempuran yang kami perjuangkan selama bertahun-tahun telah selesai dalam satu saat," katanya.
"Kami bahkan belum sempat memproses berita ini dan kami tahu bahwa para terpidana sudah sampai di rumah mereka,” tambahnya.
(Susi Susanti)