Memang benar bahwa Kennedy dan Khrushchev berkompromi untuk mengakhiri krisis yang berpotensi menghancurkan. Khrushchev memindahkan rudal nuklir dari Kuba; Kennedy berjanji untuk menghapus rudal Amerika Serikat (AS) dari Turki.
Tetapi enam dekade kemudian, tidak ada tanda-tanda bahwa pemimpin Rusia saat ini, Putin, siap untuk berkompromi. Sekali lagi ada kekhawatiran tentang kemungkinan konflik nuklir.
Namun perang di Ukraina sangat berbeda dengan Krisis Rudal Kuba. Kembali pada Februari lalu, pemimpin Kremlin menginvasi negara tetangga yang berdaulat, Ukraina. Perang telah berkecamuk selama delapan bulan. Terlepas dari kemunduran besar di medan perang, Putin tampaknya masih bertekad untuk mengamankan semacam kemenangan, baik atas Ukraina maupun melawan Barat.
(Susi Susanti)