“Salah satu alasan (untuk bencana) adalah kurangnya pengetahuan kelembagaan yang mendalam dan pertimbangan untuk manajemen kerumunan,” kata Perdana Menteri (PM) Han Duck-soo pada Selasa (1/11/2022).
Dia menambahkan bahwa bahkan jika lebih banyak polisi telah dikerahkan, mereka mungkin tidak efektif karena pihaknya tidak memiliki sistem manajemen kerumunan.
Seperti diketahui, bentrokan massa yang mematikan pada Sabtu (29/11/2022) terjadi di bagian gang sempit, di mana para saksi menggambarkan tidak dapat bergerak atau bernapas ketika kerumunan besar berkumpul di jalan yang lebarnya tidak lebih dari 4 meter (13 kaki). Sejak itu muncul laporan bahwa anggota masyarakat telah menelepon polisi untuk memperingatkan kepadatan beberapa jam sebelum kematian pertama dilaporkan.
Korban tewas akibat pesta Halloween ini tercatat 156 orang meninggal. Kebanyakan dari mereka meninggal karena terinjak-injak dan tidak bisa bernafas.
(Susi Susanti)