Pesta Halloween Berdarah di Itaewon, Polisi Akui Buat Kesalahan saat Merespons Kejadian

Susi Susanti, Jurnalis
Kamis 03 November 2022 10:40 WIB
Tragedi berdarah Pesta Halloween di Itaewon, Seoul, Korsel (Foto: AFP)
Share :

SEOUL - Kepala Badan Kepolisian Nasional (NPA) Korea Selatan (Korsel) Yoon Hee-keun mengakui untuk pertama kalinya bahwa polisi telah membuat kesalahan dalam memberikan respons terhadap kejadian mematikan di pesta Halloween di Itaewon, Seoul, Korsel.

"Ada sejumlah laporan di hotline darurat polisi yang menunjukkan keseriusan (situasi) sebelum kecelakaan terjadi," terangnya saat berbicara kepada media pada Selasa (1/11/2022), dikutip CNN.

“Menurut laporan, kerumunan besar berkumpul sebelum kecelakaan itu, dan laporan hotline darurat polisi (diberitahu tentang bahayanya),” lanjutnya.

Baca juga: Buntut Pesta Halloween Berdarah, Penyelidik Gerebek Semua Kantor Polisi di Seoul dan Sita Laporan Internal

Dia menambahkan bahwa tanggapan polisi terhadap panggilan darurat "tidak memadai," dan bahwa dia merasakan "tanggung jawab berat" sebagai kepala agensi.

Baca juga: PM Korsel Desak Polisi Jelaskan Respons Atas Penelepon Pertama Pesta Halloween Berdarah

Pada konferensi pers yang digelar Selasa (1/11/2022), dia mengumumkan pembentukan unit investigasi khusus yang kemudian melakukan penggerebekan seluruh kantor polisi di Seoul pada Rabu (2/11/2022).

Yoon berjanji unit tersebut akan mengungkapkan kebenaran secara transparan.

Badan pemerintah lainnya juga mengaku tidak siap. Kementerian Dalam Negeri mengatakan pada Senin (31/10/2022) bahwa pihaknya tidak memiliki pedoman untuk menangani lonjakan massa karena tidak disebabkan oleh satu acara dengan penyelenggara tunggal.

“Salah satu alasan (untuk bencana) adalah kurangnya pengetahuan kelembagaan yang mendalam dan pertimbangan untuk manajemen kerumunan,” kata Perdana Menteri (PM) Han Duck-soo pada Selasa (1/11/2022).

Dia menambahkan bahwa bahkan jika lebih banyak polisi telah dikerahkan, mereka mungkin tidak efektif karena pihaknya tidak memiliki sistem manajemen kerumunan.

Seperti diketahui, bentrokan massa yang mematikan pada Sabtu (29/11/2022) terjadi di bagian gang sempit, di mana para saksi menggambarkan tidak dapat bergerak atau bernapas ketika kerumunan besar berkumpul di jalan yang lebarnya tidak lebih dari 4 meter (13 kaki). Sejak itu muncul laporan bahwa anggota masyarakat telah menelepon polisi untuk memperingatkan kepadatan beberapa jam sebelum kematian pertama dilaporkan.

Korban tewas akibat pesta Halloween ini tercatat 156 orang meninggal. Kebanyakan dari mereka meninggal karena terinjak-injak dan tidak bisa bernafas.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya