Ukraina Tuding Perang Rusia Picu 33 Juta Ton Gas Rumah Kaca Terlepas yang Membuat Pemanasan Atmosfer Bumi

Susi Susanti, Jurnalis
Selasa 15 November 2022 08:25 WIB
Ukraina tuding perang Rusia sebabkan pemanasan atmosfer Bumi (Foto: Reuters)
Share :

MESIR - Ukraina mengklaim pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) COP27 di Mesir bahwa invasi Rusia ke Ukraina telah menyebabkan sejumlah besar gas pemanasan dilepaskan ke atmosfer Bumi.

Jumlah tersebut setara dengan menambahkan hampir 16 juta mobil ke jalan-jalan di Inggris selama dua tahun.

Ukraina mengatakan sedang mengumpulkan bukti kejahatan lingkungan untuk menuntut Rusia. Tak hanya itu, Ukraina juga mengklaim kehidupan hewan dan tumbuhan yang berharga juga telah hancur akibat perang.

Baca juga: KTT Perubahan Iklim, Sekjen PBB: Kami Berada di Jalan Raya Menuju 'Neraka Iklim' dengan Menginjak Pedal Gas

Ruslan Strilets, Menteri perlindungan lingkungan Ukraina mengatakan perang telah menyebabkan pelepasan langsung emisi 33 juta ton gas rumah kaca yang menghangatkan atmosfer bumi.

Baca juga: KTT COP27, PM Inggris: Perang Ukraina Jadi Alasan untuk Bertindak Cepat Terhadap Perubahan Iklim

"Rusia telah mengubah cagar alam kami menjadi pangkalan militer. Rusia melakukan segalanya untuk memperpendek cakrawala kami dan Anda. Karena perang, kami harus berbuat lebih banyak lagi untuk mengatasi krisis iklim," katanya, dikutip BBC.

Menteri juga mengatakan delegasinya di KTT iklim tidak berencana untuk bertemu dengan perwakilan Rusia di Mesir. "Jika kami melakukannya secara tidak sengaja, kami tidak akan berbicara dengan mereka," lanjutnya.

Angka tersebut dihitung dengan menghitung emisi termasuk dari kebakaran hutan dan kebakaran pertanian, serta minyak yang dibakar setelah serangan terhadap depot penyimpanan.

Strilets juga mengklaim bahwa membangun kembali Ukraina akan menyebabkan emisi yang jauh lebih banyak, hingga 49 juta ton karbon dioksida.

Ukraina mengatakan bahwa Rusia harus bertanggung jawab atas emisi ini.

Seperti diketahui, 120 pemimpin negara bertemu di Sharm el-Sheikh, Mesir untuk menyepakati langkah selanjutnya dalam membatasi perubahan iklim.

Isu utama yang sedang dinegosiasikan adalah siapa yang membayar kerusakan permanen yang disebabkan oleh perubahan iklim di negara-negara berkembang.

Pada akhir pekan, tokoh senior di KTT memperingatkan bahwa tujuan utama mencoba membatasi kenaikan rata-rata suhu hingga 1,5 derajat Celcius mungkin terancam tidak bisa tercapai.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya