Dia menyatakan, sanksi Uni Eropa kepada Rusia tidak menarget produk pertanian, makanan dan pupuk dari Rusia. Namun, di sisi lain, Rusia telah memberlakukan pembatasan ekspor bahan makanannya sendiri. Upaya itu bahkan sudah dilakukan sejak sebelum mereka menginvasi Ukraina.
“Di Uni Eropa, kami bekerja keras untuk mengatasi konsekuensi global dari perang ini dan inilah mengapa kami memobilisasi dana sebesar 8 euro miliar untuk mengatasi ketahanan pangan, terutama untuk negara berkembang,” lanjutnya.
Ukraina telah mampu mengekspor 45 miliar ton barang pertanian ke seluruh dunia melalui jalur solidaritas UE. Selain itu, UE juga membantu Ukraina mengekspor 15 juta ton barang, serta tambahan 10 juta ton lagi melalui Black Sea Grain Initiative.
Charles menyebut, inisiatif dari Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres ini harus dilanjutkan.
Berbicara dalam kesempatan berbeda, Guterres juga mengakui posisi sulit saat ini.
“KTT G20 diselenggarakan, di saat dunia kita menghadapi momen paling genting dalam sejarah,” kata Guterres di depan media, di Bali Senin (14/11/2022).