BENGKULU - Paska gempa tektonik dengan Magnitudo (M=) 6,8 mengguncang wilayah Samudera Hindia Pantai Barat Sumatera, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, pada Jumat (18/11/2022), pukul 20.37.06 WIB, wilayah Bengkulu, terjadi sebanyak 7 kali gempa susulan.
Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya aktivitas 7 gempa bumi susulan (aftershock) dengan Magnitudo terbesar M=5,6.
Gempa susulan pertama dengan M=4.7, terjadi pada pukul 20:59:08 WIB, berlokasi 4.51 LS - 100.72 BT, atau berjarak 195 km Barat Laut, Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, pada kedalaman 57 Km.
Gempa susulan kedua, bermagnitudo (M=) 5.6, pada pukul 21:07:00 WIB, berlokasi 4.59 LS, 100.50 BT atau berjarak 213 km, Barat Laut, Pulau Enggano, pada kedalaman 10 Km.
Lalu, gempa susulan ketiga terjadi dengan M=4.4, pada pukul 21:18:07 WIB, berlokasi 4.33 LS - 100.65 BT atau berjarak 198 km Barat Daya, Kabupaten Bengkulu Utara, pada kedalaman 10 Km.
Gempa keempat , bermagnitudo 4.3, pukul 21:24:28 WIB, berlokasi 4.44 LS - 100.68 BT atau berjarak 202 km Barat Daya, Kabupaten Bengkulu Utara, dengan kedalaman 10 Km.
Gempa susulan kelima bermagnitudo, 4.4, pada pukul 21:29:09 WIB, berlokasi di 4.61 LS - 100.23 BT atau berjarak 240 km Barat Laut, Pulau Enggano, pada kedalaman 45 Km.
Selanjutnya, gempa susulan keenam, M=4.1, pukul 21:37:46 WIB, berlokasi 4.43 LS - 100.68 BT atau berjarak 201 km Barat Daya, Kabupaten Bengkulu Utara, pada kedalaman 37 Km.
Gempa susulan ketujuh, dengan M=3.9, terjadi pada pukul 22:13:36 WIB, berlokasi di 4.65 LS - 100.75 BT atau 185 km Barat Laut, Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, kedalaman 13 Km.
Gempa tersebut, kata Pengamat Meteorologi dan Geofisika (PMG) Ahli Muda Stasiun Geofisika Kepahiang Provinsi Bengkulu, Sabar Ardiansyah, merupakan rangkaian gempa utama M=6,8. Gempa susulan tidak berpotensi tsunami.
"Sejak gempa utama, sudah terjadi 7 kali gempa susulan," kata Sabar, Jumat (18/11/2022).