Penembakan Massal di Kondominium Kanada, 5 Orang Meninggal

Susi Susanti, Jurnalis
Selasa 20 Desember 2022 10:45 WIB
Polisi berjaga-jaga usai terjadi penembakan massal di kondominum di Toronto, Kanada (Foto: AP)
Share :

TORONTOPolisi mengatakan lima orang meninggal dalam penembakan di sebuah kondominium di pinggiran kota Toronto pada Minggu (18/12/2022) malam. Kejahatan "mengerikan" ini terjadi di tengah upaya Kanada untuk memperketat undang-undang kontrol senjatanya.

Kepala Polisi Daerah York Jim MacSween saat konferensi pers pada Senin (19/12/2022), setelah menanggapi panggilan aktif sekitar pukul 19:20. di gedung tempat tinggal di Vaughan, tepat di utara Toronto, polisi menemukan adegan mengerikan di mana banyak korban meninggal.

Dia mengatakan seorang pria bersenjata, 73, ditembak oleh seorang petugas selama konfrontasi dan meninggal.

Polisi Laura Nicolle mengatakan kepada CNN bahwa insiden itu adalah kejadian paling mengerikan yang pernah terjadi di sepanjang karirnya.

BACA JUGA:  Korban Penembakan Massal Sekolah Uvalde Gugat Ganti Rugi Rp416 Triliun

Petugas mengidentifikasi tersangka sebagai Francesco Villi, 73, yang merupakan penghuni gedung. MacSween saat konferensi pers mengatakan illi meninggal di lantai tiga setelah terjadi interaksi dengan petugas.

BACA JUGA: Penembakan Massal Tewaskan 10 Orang, Pelaku Mengaku Bersalah Atas Pembunuhan dan Terorisme Terancam Hukuman Penjara Seumur Hidup

Dia menjelaskan kelima korban ditemukan di tiga unit terpisah dan tinggal di gedung tersebut.

"Tiga korban adalah anggota dewan kondominium, tetapi motif penembakan tetap menjadi bagian dari penyelidikan yang sangat rumit dan sangat cair ini, yang masih berlangsung hingga saat ini," terangnya.

"Kami menyampaikan belasungkawa tulus kami kepada para korban dan keluarga mereka," kata MacSween.

MacSween menegaskan unit pembunuhan Kepolisian Daerah York akan terus menyelidiki penembakan itu.

Polisi tidak merilis nama-nama korban saat ini tetapi mengatakan tiga pria dan dua wanita tewas.

Selain itu, korban keenam – seorang wanita berusia 66 tahun – terluka parah dan tetap di rumah sakit, menurut MacSween. Identitasnya tidak dirilis saat ini.

Warga dievakuasi saat petugas tanggap darurat bekerja membersihkan gedung dan memastikan tidak ada lagi korban. Penduduk menunggu saat polisi membersihkan gedung lantai demi lantai, akhirnya kembali ke rumah mereka setelah tengah malam.

Motif penembakan belum dirilis dan polisi tidak membagikan apa yang menyebabkan pembunuhan tersebut. Pihak berwenang yakin tidak ada lagi ancaman bagi masyarakat.

Unit Investigasi Khusus Ontario, yang dipanggil ketika petugas menembakkan senjata mereka ke seseorang, mengatakan dalam rilisnya sedang menyelidi kejadian itu.

Penembakan ini terjadi setelah langkah baru pemerintah Kanada untuk memperketat undang-undang kontrol senjata di negara itu, yang memiliki lebih banyak peraturan senjata dan kekerasan senjata yang jauh lebih sedikit daripada AS. Warga negara dapat memiliki senjata api dengan lisensi dan beberapa harus didaftarkan.

Tahun ini, pemerintah memperketat pembatasan lebih lanjut.

Pada Oktober lalu, peraturan mulai berlaku yang melarang penjualan, pembelian, atau transfer pistol di Kanada. Perdana Menteri (PM) Justin Trudeau telah mengumumkan perubahan tersebut pada Mei lalu.

"Kami telah membekukan pasar pistol di negara ini," kata Trudeau pada konferensi pers di Surrey, British Columbia, yang dihadiri oleh anggota keluarga korban kekerasan senjata dan pendukung lainnya, dikutip Reuters.

“Seperti yang kita lihat, kekerasan senjata terus meningkat… kita memiliki kewajiban untuk mengambil tindakan,” ujarnya.

"Hari ini pembekuan pistol nasional kita mulai berlaku,” lanjutnya.

Menurut Institut Metrik dan Evaluasi Kesehatan, tingkat pembunuhan senjata Kanada per 100.000 penduduk pada 2019 adalah seperdelapan dari tingkat AS. Adapun populasi negara itu sekitar 38 juta, dibandingkan dengan populasi AS sekitar 332 juta.

Menurut Statistik Kanada, tingkat pembunuhan Kanada meningkat selama tiga tahun berturut-turut mulai 2019, dengan 297 pembunuhan terkait senjata pada 2021.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit mengatakan AS memiliki lebih dari 20.000 pembunuhan terkait senjata pada 2021.

Pembunuhan massal paling mematikan di Kanada terjadi pada Mei 2020, ketika 22 orang ditembak mati atau tewas dalam kebakaran rumah yang dilakukan oleh seorang pria bersenjata di Nova Scotia. Kurang dari dua minggu kemudian, pemerintah Trudeau melarang lebih dari 1.500 model dan varian senjata gaya serbu, menjadikan penggunaan, penjualan, atau impornya ilegal.

Pada Juni 2022, baku tembak di luar bank di British Columbia menyebabkan enam petugas terluka dan dua tersangka tewas.

Kemudian pada Juli lalu, dua orang tewas dan dua lainnya luka-luka dalam serangkaian penembakan di Langley, dekat Vancouver di British Columbia.

Lalu sebelas orang tewas dalam serangan penusukan massal di provinsi Saskatchewan, Kanada pada September 2022.

(Susi Susanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya