Berbicara dari balkon di basilika yang menghadap ke Lapangan Santo Petrus, Paus yang berusia 86 tahun menyesali korban perang. Dia mendesak untuk tidak melupakan mereka yang kelaparan sementara makanan dalam jumlah besar setiap hari terbuang percuma dan sumber daya dihabiskan untuk senjata.
"Perang di Ukraina semakin memperparah situasi ini, membuat seluruh rakyat terancam kelaparan, terutama di Afghanistan dan di negara-negara Tanduk Afrika," katanya, dikutip BBC.
"Kami tahu bahwa setiap perang menyebabkan kelaparan dan mengeksploitasi makanan sebagai senjata, menghalangi distribusinya kepada orang-orang yang sudah menderita,” lanjutnya.
Paus mengatakan mereka yang memegang tanggung jawab politik harus memimpin jalan untuk menjadikan makanan semata-mata alat perdamaian.
Pesannya diikuti dengan berkat adat Urbi et Orbi (Ke Kota dan Dunia), dibacakan dalam bahasa Latin dan secara tradisional dalam banyak bahasa lain juga.
(Susi Susanti)