PALESTINA - Warga Palestina mengutuk kunjungan seorang menteri sayap kanan Israel ke situs suci yang diperebutkan di Yerusalem. Mereka menyebut langkah ini sebagai provokasi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir, yang menyerukan garis keras terhadap warga Palestina, berjalan di sekitar lokasi yang dikelilingi oleh polisi.
Diketahui, persaingan klaim atas kompleks itu sangat memecah belah Israel dan Palestina.
Ketegangan meningkat dengan munculnya pemerintahan nasionalis Israel yang baru.
BACA JUGA: Menteri Sayap Kanan Israel Masuki Kompleks Al Aqsa, Hamas Ancam Intifada Ketiga
Kunjungan Ben-Gvir adalah tindakan publik pertamanya sejak pemerintah, yang dipimpin oleh Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu, dilantik lima hari lalu.
BACA JUGA: PBB Catat Korban Tewas terbanyak dalam Konflik Palestina-Israel: 150 Korban Tewas dari Palestina
Situs puncak bukit adalah tempat paling suci dalam Yudaisme dan tersuci ketiga dalam Islam. Hal ini dikenal orang Yahudi sebagai Temple Mount, situs dari dua kuil Alkitab, dan Muslim sebagai Haram al-Sharif, tempat kenaikan Muhammad ke Surga. Seluruh kompleks dianggap Masjid al-Aqsa oleh umat Islam.
Orang Yahudi dan non-Muslim lainnya diizinkan pergi ke kompleks tetapi tidak berdoa, meskipun orang Palestina melihat kunjungan orang Yahudi sebagai upaya untuk mengubah status quo yang rapuh.
Ben-Gvir, pemimpin partai Otzma Yehudit (Kekuatan Yahudi), telah lama mengatakan bahwa dia ingin mengubah aturan untuk mengizinkan ibadah Yahudi di situs tersebut. Tidak ada indikasi bahwa Ben-Gvir berdoa selama kunjungan pada Selasa (3/1/2023).