Beberapa dari mereka juga ikut protes, menuntut kompensasi bagi keluarga.
Keempat pria itu, semuanya diperkirakan berusia 20-an atau awal 30-an, telah berteman selama bertahun-tahun, dan sering menghabiskan waktu bersama.
Penduduk setempat mengatakan mereka pergi ke Nepal pada 13 Januari lalu untuk mengunjungi kuil Pashupatinath, sebuah kuil besar di pinggiran Kathmandu yang didedikasikan untuk dewa Hindu Siwa.
Perjalanan itu kabarnya merupakan ide Jaiswal - ayah dari tiga anak, dia ingin berdoa di kuil untuk putra lainnya.
Setelah mengunjungi kuil, teman-teman berangkat pada hari Minggu ke Pokhara - kota wisata indah yang terletak di dekat pegunungan Annapurna - untuk paralayang. Mereka berencana untuk kembali ke Kathmandu.
"Tapi takdir memiliki sesuatu yang lain untuknya," kata seorang kerabat Jaiswal yang tidak disebutkan namanya kepada kantor berita PTI.
Keempat pria itu termasuk di antara lima orang India di dalamnya. Para pejabat mengatakan 53 penumpang adalah orang Nepal, bersama dengan empat orang Rusia dan dua orang Korea. Orang lain di dalam pesawat dilaporkan masing-masing menyertakan satu penumpang dari Inggris, Australia, Argentina, dan Prancis.
Pada Senin (16/1/2023), media sosial di India dibanjiri dengan gambar dari lokasi kecelakaan dan video yang diambil oleh Jaiswal.