Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius sebelumnya mengatakan bahwa Berlin telah memberikan lampu hijau kepada negara-negara lain untuk melatih Ukraina menggunakan tank Leopard 2, tetapi tidak berkomitmen untuk mengirim tank mereka sendiri.
Duta Besar Jerman untuk Inggris Miguel Berger mengatakan kepada BBC pada Selasa (24/1/2023) bahwa keputusan "tidak akan didorong oleh siklus berita".
Wall Street Journal melaporkan bahwa Amerika Serikat (AS) dapat mengirim sejumlah besar tank Abrams M1 ke Ukraina, dengan kemungkinan pengumuman minggu ini.
Sebelumnya, Kepala staf presiden Ukraina, Andriy Yermak, pada Selasa (24/1/2023) meminta negara-negara Barat untuk memberi Kyiv ratusan tank untuk membentuk "tinju penghancur" melawan Rusia.
"Tank adalah salah satu komponen bagi Ukraina untuk kembali ke perbatasan tahun 1991," tulisnya di Telegram setelah muncul laporan bahwa Jerman setuju untuk mengirim tank.
(Susi Susanti)