DEN HAAG – Presiden Prancis Emmanuel Macron melawat ke Belanda untuk bertemu Perdana Menteri Mark Rutte pada Senin, (30/1/2023). Namun, alih-alih jamuan kenegaraan, Rutte membawa Macron untuk makan malam di restoran Indonesia di Den Haag.
BACA JUGA: Belanda Minta Maaf Mendalam ke Indonesia Atas Kekerasan Ekstrem saat Perang Penjajahan
Diwartakan RTL, Rutte menjamu Macron di restoran De Poentjak dekat Hofvijver di Den Haag untuk menyantap hidangan Indonesia. Media Belanda itu melaporkan bahwa Rutte telah beberapa kali mengajak tamu negara untuk makan di restoran alih-alih menggelar perjamuan resmi.
"Dia melakukan itu dengan semua orang. Dia pernah ke beberapa restoran dengan Macron sebelumnya, tetapi juga dengan Angela Merkel, Trudeau, dan mantan Perdana Menteri Renzi dari Italia," demikian dilaporkan RTL.
BACA JUGA: Bertemu PM Belanda, Jokowi Bahas Kerja Sama Transisi Energi hingga Kejahatan Lintas Batas
Disebutkan bahwa Rutte kerap mengajak tamunya ke restoran Indonesia dan bersantap dengan nasi karena keluarganya memiliki kedekatan dengan Indonesia. Ayah Rutte pernah tinggal di Indonesia, yang saat itu masih dikenal sebagai Hindia Belanda.
"Dia sering pergi ke restoran Indonesia karena keturunan Indonesia-nya. Ayahnya tinggal di Hindia Belanda untuk sementara waktu dan mereka juga sering makan masakan Indonesia di rumah," lapor RTL.
Dalam sebuah wawancara, Rutte mengaku sangat menyukai nasi goreng dan rendang, serta sering memesan makanan Indonesia dari restoran di dekat kantor perdana menteri Belanda, Binnenhof di Den Haag.
Kedua pemimpin Eropa itu membahas sejumlah isu dalam pertemuan bilateral mereka, terutama terkait bidang ekonomi dan Uni Eropa. Terkait konflik di Ukraina, meski kedua negara kembali menegaskan dukungan mereka, belum ada komitmen dari Belanda dan Prancis untuk memasok jet tempur untuk Kiev.
(Rahman Asmardika)