Pada Kamis (9/2/2023), bantuan kemanusiaan PBB yang pertama melintasi perbatasan ke barat laut Suriah melalui penyeberangan Bab al-Hawa di Idlib. Penyeberangan adalah satu-satunya cara bantuan PBB dapat mencapai wilayah tersebut tanpa melalui wilayah yang dikendalikan oleh pasukan pemerintah Suriah.
Guterres berjanji lebih banyak bantuan sedang dalam perjalanan dan dia mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengizinkan pengiriman pasokan melalui lebih dari satu penyeberangan perbatasan.
"Ini adalah momen persatuan, bukan momen untuk mempolitisasi atau memecah belah tetapi yang jelas kita butuh dukungan masif," katanya.
Munira Mohammad, seorang ibu dari empat anak yang melarikan diri dari Aleppo setelah gempa, mengatakan kepada Reuters bahwa mereka sangat membutuhkan pemanas dan lebih banyak persediaan.
“Tadi malam kami tidak bisa tidur karena sangat dingin. Sangat buruk,” ujarnya.
Kelompok penyelamat White Helmets mengatakan satu-satunya konvoi PBB yang mencapai wilayah itu tidak membawa peralatan khusus untuk membebaskan orang-orang yang terperangkap di bawah reruntuhan.
"Ini membuat kami sangat kecewa pada saat kami sangat membutuhkan peralatan seperti itu untuk membantu kami menyelamatkan nyawa dari bawah reruntuhan," kata kelompok itu di Twitter.