Sidang Berjalan Dramatis dan Emosional, Pelaku Penembakan Massal Supermarket Buffalo Dihukum Penjara Seumur Hidup

Susi Susanti, Jurnalis
Kamis 16 Februari 2023 12:30 WIB
Sidang penembakan massal supermarket Buffalo (Foto: BBC)
Share :

NEW YORK - Seorang pria kulit putih yang menembak mati sepuluh orang kulit hitam di supermarket Buffalo, New York, Amerika Serikat (AS) pada tahun lalu telah dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dalam sidang pengadilan yang dramatis.

Payton Gendron, 19, mengaku bersalah atas 25 dakwaan, termasuk pembunuhan tingkat pertama dan terorisme yang dimotivasi oleh kebencian.

Menjelang hukuman pada Rabu (15/2/2023), seorang anggota keluarga bergegas menuju si pembunuh dan ditahan oleh keamanan.

BACA JUGA: Penembakan Massal Tewaskan 10 Orang, Pelaku Mengaku Bersalah Atas Pembunuhan dan Terorisme Terancam Hukuman Penjara Seumur Hidup 

Kerabat lain berbagi pernyataan yang emosional.

 BACA JUGA: Penembakan di Supermarket New York Tewaskan 10 Orang dan 3 Terluka, Diduga Bermotif Rasis

Barbara Massey, yang saudara perempuannya Katherine terbunuh, melontarkan pernyataan emosional ke pelaku.

"Anda akan datang ke kota kami dan memutuskan bahwa Anda tidak menyukai orang kulit hitam. Bung, Anda tidak tahu apa-apa tentang orang kulit hitam. Kami manusia,” terangnya, dikutip BBC.

Pernyataan Massey diinterupsi oleh putranya sendiri yang menerjang ke arah pria bersenjata itu. "Kami sudah dekat," katanya.

"Kamu menyakiti salah satu dari kami, kamu menyakiti kami semua,” lanjutnya.

Zaire Goodman, yang terluka, menderita rasa bersalah karena selamat, kata ibunya di ruang sidang.

"Dia menghadapi rasa sakit yang tidak bisa saya tanggung sebagai seorang ibu," kata Zeneta Everhart.

"Pada hari itu teroris ini membuat pilihan bahwa nilai manusia kulit hitam tidak ada artinya baginya... apapun hukuman yang diterima [si penembak], itu tidak akan pernah cukup,” terangnya.

Brian Talley kehilangan anggota keluarga Geraldine Talley dalam penembakan itu.

"Aku memaafkanmu, tapi aku memaafkanmu bukan untuk kepentinganmu, tapi untuk milikku dan untuk komunitas kulit hitam ini,” ujarnya.

Sepuluh orang korban yang meninggal adalah orang kulit hitam. Adapun tiga lainnya terluka.

Wayne Jones, putra seorang korban, Celestine Chaney, berbicara kepada si pembunuh.

"Kamu telah dicuci otak. Kamu bahkan tidak mengenal orang kulit hitam yang membenci mereka. Kamu mempelajarinya di internet,” ujarnya.

"Saya harap Anda menemukan dalam hati Anda untuk meminta maaf kepada orang-orang ini. Anda melakukan kesalahan tanpa alasan,” ungkapnya.

Pembunuhnya menangis saat Tamika Harper berbagi kenangan tentang bibinya yang terbunuh, Geraldine Talley.

"Apakah saya membencimu? Tidak. Apakah saya ingin Anda mati? Tidak. Saya ingin Anda tetap hidup. Saya ingin Anda memikirkan hal ini setiap hari dalam hidup Anda,” terang Harper kepada pelaku.

Penyelidik mengatakan pria bersenjata itu meneliti susunan ras Buffalo, yang berjarak 200 mil (320 km) dari rumahnya di Conklin, New York, sebelum melakukan penembakan massal.

Mengenakan baju besi tahan peluru, dia menyiarkan langsung serangan 14 Mei di Pasar Ramah Puncak setelah menulis secara online bagaimana dia terinspirasi oleh penembakan bermotif rasial lainnya.

"Saya menembak dan membunuh orang karena mereka berkulit hitam. Melihat ke belakang sekarang, saya tidak percaya saya benar-benar melakukannya,” ujarnya.

"Saya percaya apa yang saya baca online dan bertindak karena kebencian. Saya tahu saya tidak dapat mengambilnya kembali, tetapi saya berharap saya bisa, dan saya tidak ingin siapa pun terinspirasi oleh saya dan apa yang saya lakukan,” paparnya.

Sementara itu, saat Hakim Susan Eagan menyampaikan keputusannya, dia memberikan pesan khusus kepada pelaku.

"Tidak ada belas kasihan untukmu, tidak ada pengertian, tidak ada kesempatan kedua,” ujarnya.

Seperti diketahui, negara bagian New York tidak lagi mengizinkan hukuman mati, tetapi jaksa penuntut di tingkat federal mungkin menuntutnya atas tuduhan kebencian dan teror domestik yang dinyatakan tidak bersalah oleh pria bersenjata itu.

(Susi Susanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya