Kuda nil akan diterbangkan dalam kotak yang dibuat khusus, kata Gaviria dalam wawancara radio, dan tidak akan dibius terlebih dahulu.
Tetapi "penenang darurat" dimungkinkan jika salah satu hewan mengalami gangguan saraf selama penerbangan.
Translokasi dapat diselesaikan pada paruh pertama tahun ini jika izin yang diperlukan dipercepat, terutama dari Institut Pertanian Kolombia.
Kuda nil dipandang oleh beberapa orang sebagai spesies invasif yang dapat menimbulkan bahaya bagi ekosistem lokal dan terkadang bahkan bagi manusia.
Penelitian telah menyoroti efek negatif limbah kuda nil terhadap kadar oksigen dalam badan air, yang dapat memengaruhi ikan dan akhirnya manusia.
Majalah Nature mengutip makalah pada 2019 yang menemukan danau tempat kuda nil memiliki lebih banyak cyanobacteria, yang terkait dengan ganggang beracun. Kondisi ini dapat menurunkan kualitas air dan menyebabkan kematian ikan secara massal, yang berdampak pada komunitas nelayan setempat.