Untuk anak-anak, itu berarti bukti orangtua dan untuk orang tua itu akan menjadi jaminan hak untuk diakui di seluruh Uni Eropa, melindungi hak-hak seperti warisan dan kewarganegaraan.
Namun bagi Menteri Infrastruktur sayap kanan Italia, Matteo Salvini, langkah itu terlalu jauh. "Seseorang bisa menjadi heteroseksual, homoseksual, atau biseksual: cinta itu bebas, indah, dan sakral untuk semua," cuitnya.
Riccardo Magi, seorang anggota parlemen oposisi yang mendukung sertifikat seluruh Eropa, mengeluhkan hal itu.
"Dunia berjalan ke satu arah, pemerintah [Italia] ke arah lain,” ujarnya.
Perdebatan ini pun diikuti dari kota timur laut Udine oleh Stefano Zucchini dan suaminya Alberto.
Mereka memiliki dua anak kembar berusia enam tahun, yang lahir di California melalui ibu pengganti, dan berharap untuk diakui secara hukum sebagai sebuah keluarga suatu hari nanti. Di Amerika Serikat (AS), mereka berdua diakui sebagai orang tua. Namun di Italia, Stefano tercatat sebagai ayah tunggal, dan status hukum tersebut membuat hidup menjadi rumit.
"Bahkan hal-hal yang normal bagi kebanyakan orang, seperti mengantar anak ke taman kanak-kanak atau ke dokter, bisa menjadi tantangan," katanya kepada BBC.
"Mereka tidak melihat kita, tapi cinta kita sekuat sebelumnya. Itu pasti ada,” tambahnya.
(Susi Susanti)