Ramadhan adalah musim yang paling istimewa bagi umat Islam, di mana mereka mengingat nilai-nilai cinta dan solidaritas sambil belajar apa artinya benar-benar menjadi bagian dari sebuah komunitas. Namun, korban gempa mungkin tidak dapat merasakan perasaan ini. Mereka yang lebih beruntung dapat menggunakan waktu ini untuk memberi kembali kepada komunitas mereka, mendukung korban gempa, dan menunjukkan kasih sayang serta mendukung mereka yang sedang berjuang. Ramadhan juga bisa menjadi kesempatan bagi umat Islam untuk bertemu dan saling mendukung, meski secara fisik jauh.
Ramadhan kali ini akan membawa makna dan rasa yang sama sekali berbeda. “Tahun ini juga akan sangat berbeda bagi saya. Saya akan berpuasa sambil bekerja di lapangan. Saya akan membantu orang yang benar-benar membutuhkannya. Mungkin saya akan membuat diri saya bekerja karena ini adalah waktu untuk memberi. Meskipun saya sudah memberikan semua yang saya bisa, saya akan menemukan kekuatan untuk memberi lebih,” ujarnya.
“Saya melihat senyum syukur di wajah keluarga dan mendengar tawa anak-anak, dan setelah seharian bekerja keras, ketika saya mendengar azan maghrib, saya juga akan mengatakan saya memberikan sesuatu dari diri saya hari ini,” tambahnya.
(Susi Susanti)