MEKSIKO - Setidaknya 40 orang tewas di pusat migran di Meksiko dalam kebakaran yang menurut para pejabat dimulai selama protes terhadap deportasi.
Banyak korban telah melakukan perjalanan dari Amerika Tengah dan Selatan mencoba untuk sampai ke Amerika Serikat (AS).
Kebakaran di fasilitas di Ciudad Juárez terjadi sesaat sebelum pukul 22:00 waktu setempat (04:00 GMT) pada Senin (27/3/2023).
Kota, yang terletak di seberang sungai Rio Grande dari El Paso, Texas, telah melihat masuknya orang dalam beberapa minggu terakhir.
Banyak yang telah menuju ke perbatasan AS dengan harapan akan berakhirnya Title 42, kebijakan era pandemi yang memberi pemerintah AS kekuatan untuk segera mengusir migran yang mencoba melintasi perbatasannya.
Presiden Meksiko Andrés Manuel López Obrador mengatakan para migran telah membakar kasur.
"Itu terkait dengan protes yang mereka mulai, kami kira, ketika mereka mengetahui bahwa mereka akan dideportasi," terangnya, dikutip BBC.
"Mereka tidak mengira itu akan menyebabkan tragedi yang mengerikan ini," tambahnya.