Selidiki Kebakaran Pusat Penahanan Migran yang Tewaskan 38 Orang, Jaksa Meksiko Tetapkan 8 Tersangka

Rahman Asmardika, Jurnalis
Kamis 30 Maret 2023 14:08 WIB
Demonstran menggelar protes menyusul kebakaran tersebut. (Foto: Reuters)
Share :

MEXICO CITY - Jaksa Meksiko mengatakan mereka telah mengidentifikasi delapan tersangka yang dianggap bertanggung jawab atas 38 kematian dalam kebakaran di sebuah pusat penahanan migran. Kebakaran pada Senin, (27/3/2023) itu sekarang sedang diselidiki sebagai kemungkinan pembunuhan. 

Lima tersangka dilaporkan sebagai penjaga keamanan di fasilitas di Ciudad Juarez, sebuah kota di perbatasan Amerika Serikat (AS).

Pihak berwenang menghadapi tekanan yang meningkat untuk menjelaskan mengapa para korban, yang berasal dari Amerika Tengah dan Selatan, tidak dibebaskan, demikian diwartakan BBC.

Presiden Meksiko Andrés Manuel López Obrador mengatakan mereka yang bertanggung jawab akan dihukum "sesuai dengan hukum". Berbicara pada jumpa pers, dia menegaskan akan ada transparansi dalam penyelidikan dan "tidak ada impunitas" bagi mereka yang bertanggung jawab atas "tragedi yang menyakitkan".

Tak lama setelah kebakaran, López Obrador mengatakan para migran telah membakar kasur "ketika mereka mengetahui bahwa mereka akan dideportasi".

Namun, ada laporan bahwa para migran ditahan secara acak selama pengepungan, ditahan dalam kondisi yang buruk dan tidak diberi cukup air selama dalam penahanan.

Pertanyaan paling mendesak yang ditanyakan di Meksiko, terutama oleh migran lain di Ciudad Juarez dan kelompok hak asasi manusia, adalah mengapa para penjaga gagal membebaskan para tahanan begitu kebakaran terjadi?

Sebuah video berdurasi 30 detik, dilaporkan dari kamera keamanan di dalam fasilitas, tampaknya menunjukkan setidaknya satu orang mencoba membuka pintu sementara beberapa penjaga bergerak di luar sebelum pergi saat api melalap ruangan.

Rekaman itu telah dibagikan secara luas di Twitter dan diterbitkan oleh sejumlah surat kabar Meksiko, dengan banyak orang mengungkapkan keterkejutan atas apa yang mereka katakan sebagai kegagalan para penjaga untuk bertindak.

Ditanya tentang rekaman itu, López Obrador - yang memiliki hubungan yang sangat renggang dengan media - menuduh jurnalis lebih tertarik pada sensasi daripada rasa sakit para migran yang terjebak.

Pejabat Meksiko mengatakan total 68 pria berada di fasilitas tersebut pada saat kebakaran terjadi. Mayoritas berasal dari Guatemala, dengan yang lainnya dari Kolombia, Ekuador, El Salvador, Honduras dan Venezuela.

Pihak berwenang telah merilis nama mereka, tetapi belum mengklarifikasi siapa di antara mereka yang tewas dan mana yang selamat. Dua puluh delapan dari mereka dilaporkan terluka parah.

Kebakaran itu terjadi pada saat Meksiko sedang berjuang untuk menangani masuknya migran, yang sebagian besar melintasi negara itu dengan harapan bisa mencapai AS.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya