"Mengingat bahwa Korea Utara telah menguji motor roket padat berdiameter besar untuk seri pukgukksong (berbagai rudal jarak menengah, termasuk rudal yang diluncurkan kapal selam) selama beberapa tahun, sudah jelas bahwa sejak tahun 2020, tes seperti ini bisa terjadi Datang kapan saja,” terang Jeffrey Lewis, Direktur program non-proliferasi Asia Timur di James Martin Center for Non-Proliferation Studies di California.
Ankit Panda, seorang spesialis senjata nuklir di Carnegie Endowment for Peace International, mengatakan rudal bahan bakar padat jarak jauh mungkin secara operasional lebih unggul daripada rekan cairan mereka, tetapi lebih sulit untuk dipelihara dan disimpan.
Mereka lebih sensitif terhadap kelembaban, suhu dan stres fisik, dan dapat menurun selama bertahun-tahun dalam penyimpanan.
Ini adalah minggu yang penting bagi Korea Utara karena merayakan tahun ke -11 Kim berkuasa. Negara ini cenderung menandai peringatan ini dengan menampilkan kemajuan militer.
Korea Utara telah bekerja untuk meningkatkan gudang senjata nuklirnya dan membangun senjata canggih yang semakin besar. Korut juga mengkritik latihan militer bersama antara Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan, menuduh mereka meningkatkan ketegangan.
Peluncuran rudal terbaru juga datang dua hari sebelum ulang tahun pemimpin pendiri Korea Utara Kim Il Sung, yakni liburan tahunan terbesar di kalender negara itu.
(Susi Susanti)