YERUSALEM - Ribuan umat Kristen Palestina dan peziarah dari seluruh dunia memenuhi Kota Tua Yerusalem pada Sabtu (15/4/2023) untuk merayakan upacara Cahaya Suci Ortodoks, di bawah kehadiran polisi Israel yang ketat yang telah memicu kemarahan dari gereja-gereja.
Perayaan milenium, melambangkan kebangkitan Yesus, biasanya menarik banyak orang ke Gereja Makam Suci di Kawasan Kristen Kota Tua di Yerusalem Timur, tempat orang Kristen percaya Yesus dimakamkan.
Namun, tahun ini polisi Israel secara signifikan membatasi akses ke acara tersebut. Alasannya adalah masalah keamanan.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, ketika sebanyak 10.000 jemaah memadati gereja, hadirin dibatasi hanya 1.800 orang di dalam dan 1.200 lebih di luar.
"Angka-angka ini didasarkan pada analisis insinyur keselamatan," kata seorang juru bicara kepolisian Israel, melansir Reuters, Senin (17/4/2023).
Sebuah pernyataan oleh Patriarkat Ortodoks Yunani mempertanyakan kesimpulan insinyur tersebut.
Polisi Israel mendirikan pos pemeriksaan di pintu masuk ke dan di seberang Kota Tua yang bertembok. Hal ini membuat ribuan orang tidak dapat mencapai gereja.
Peziarah dan penduduk Kristen di Kota Tua memprotes kehadiran polisi yang besar.
"Ini liburan kami dan kami harus merasa nyaman saat merayakannya," kata Christina Kurt (25), yang tinggal di Kota Tua.
Beberapa langkah dari Gereja Makam Suci, Shadi Dababneh, yang tidak bisa lewat bersama keluarganya, melakukan streaming langsung upacara di ponselnya.
Beberapa menit kemudian, gang sempit itu dipenuhi sorak-sorai dan tepuk tangan saat para pemuda berlomba membubarkan Cahaya Suci, diikuti marching band.
Beberapa jam sebelum klimaks upacara, orang-orang Kristen Palestina dari Tepi Barat yang diduduki dan peziarah dari negara-negara termasuk Yunani, Rumania dan Mesir telah masuk ke Kota Tua, menghadapi penghalang demi penghalang.
Pada suatu saat, para peziarah meneriakkan "Kristus telah bangkit!" dalam bahasa Yunani ketika petugas Polisi Perbatasan mendorong mereka beberapa meter ke belakang, menolak akses mereka ke gereja.
Di beberapa daerah, ketegangan meningkat menjadi kekerasan. Sebuah video yang beredar di media sosial menunjukkan polisi Israel memukuli seorang pria dan mendorong seorang pendeta Koptik yang tampaknya mencoba campur tangan. Dalam video lain, petugas mengejar seorang pria di sepanjang tangga yang ramai sebelum mendorongnya ke dinding batu.
Polisi menyatakan mereka menangkap satu tersangka yang menyerang petugas. Tetapi, acara hari Sabtu itu berakhir dengan damai.