Pada 1987 pemerintahan cicit Motilal Nehru, yakni Rajiv Gandhi, mengesahkan regulasi yang mengkriminalisasi tindakan apapun yang "memuliakan praktik" sati.
Orang yang mendukung, membenarkan, atau menyebarkan sati terancam penjara hingga tujuh tahun.
Undang-undang ini juga mengkategorisasi sati sebagai pembunuhan dan memberlakukan kembali hukuman mati bagi mereka yang mendukungnya.
Keputusan ini dibuat setelah muncul kemarahan masyarakat atas kasus sati terakhir yang dilaporkan di India, yang melibatkan seorang pengantin remaja bernama Roop Kanwar di sebuah desa kecil di negara bagian utara Rajasthan.
Kasus tersebut, ungkap Mitta, merupakan kasus sati ke-41 yang resmi dicatat sejak kemerdekaan India pada 1947.
Bahkan, pembukaan undang-undang Rajiv Gandhi mengutip peraturan Bentinck.
"Itu merupakan bentuk penghargaan, meskipun dengan enggan, oleh negara jajahan kepada mantan penjajahnya," kata Mitta.
(Rahman Asmardika)