Kisah Arif Yoshizumi, Perwira Intelijen Jepang yang Membelot Setelah Bertemu Tan Malaka

Solichan Arif (Koran Sindo), Jurnalis
Jum'at 16 Juni 2023 06:01 WIB
Makam Arif Yoshizumi di Blitar, Jawa Timur. (Foto: Solichan Arif/Sindonews)
Share :

Dalam catatan Shigetada Nishijima, Shogen Indonesia Dokuritsu Kakumei, Nishijima sempat bergumam, "Betapa indahnya menjadi seorang revolusioner".

Pembicaraan malam itu mengalir lebih hangat. Mereka berempat bicara apa saja. Tentang kemerdekaan Indonesia. Tentang kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II. Di hadapan Tan Malaka, Yoshizumi dan Nishijima tidak mampu menyembunyikan kekagumannya.

Malam semakin larut. Sebelum pamit, kedua orang petinggi telik sandi Jepang itu meminta Tan Malaka membaiatnya menjadi seorang Indonesia. Dalam Jejak Intel Jepang, Kisah Pembelotan Tomegoro Yoshizumi, Sejarawan Wenri Wanhar menulis, Tan Malaka memberi nama Indonesia Nishijima, Hakim yang berarti keadilan. Sedangkan Yoshizumi diberi nama Arif yang artinya bijaksana atau ilmiah.

Mulai saat itu, dalam pergerakannya Yoshizumi memakai nama Arif Tomegoro Yoshizumi. Pada permukaan salah satu nisan penghuni Taman Makam Pahlawan (TMP) Raden Wijaya Kota Blitar, nama itu (Arif Tomegoro Yoshizumi) masih terbaca cukup jelas.

TMP Raden Wijaya berada di pinggir Jalan raya Syodanco Soeprijadi, Kota Blitar. Dari Monumen PETA yang berlokasi di seberang jalan, hanya berjarak 100 meter. TMP ini merupakan satu satunya komplek peristirahatan terakhir para pahlawan di Blitar.

Saat melangkah masuk ke ruang lebih dalam, membentang dua area komplek makam yang berukuran lebar. Makam makam yang berjajar rapi dan bersih. Namun terlihat jarang diziarahi. Pada komplek sisi barat terdapat 466 makam. Kemudian komplek timur sebanyak 462 makam.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya