Kisah Arif Yoshizumi, Perwira Intelijen Jepang yang Membelot Setelah Bertemu Tan Malaka

Solichan Arif (Koran Sindo), Jurnalis
Jum'at 16 Juni 2023 06:01 WIB
Makam Arif Yoshizumi di Blitar, Jawa Timur. (Foto: Solichan Arif/Sindonews)
Share :

Atas arahan Yoshizumi, Affandi mengorganisir ribuan buruh galangan kapal Ujung, Surabaya, yang sekaligus mengarahkan para tenaga tekhnisi untuk mendirikan pabrik dan bengkel senjata. Setelah proklamasi kemerdekaan, pabrik ini merupakan pabrik senjata pertama yang dimiliki Republik Indonesia. Dalam berproduksi dan menyimpan peralatan, para gerilyawan pejuang tersebut juga menggunakan bangunan bekas pabrik gula.

Sejarawan Wenri Wanhar dalam Jejak Intel Jepang, Kisah Pembelotan Tomegoro Yoshizumi menyebut, ada tiga pabrik senjata yang didirikan. Pertama, di lokasi Pabrik Gula Modjopanggung, Kabupaten Tulungagung. Sejak Agustus 1946, pabrik aktif memproduksi senjata karaben, mitraliur kecil, luplup mitraliur, kakidanto serta peluru dan mortir.

Kemudian yang kedua, di wilayah Karangsari, Blitar. Selain mereparasi dan memproduksi segala jenis senjata, disini juga membuat pakaian untuk seragam angkatan laut. Yang ketiga, di Pare, Kediri. Pabrik senjata yang dipimpin seorang ahli torpedo itu memproduksi penyembur api dan granat api.

Atas undangan Affandi, pada tahun 1947 Presiden Soekarno datang ke Modjopanggung, Tulungagung. Melihat pabrik senjata beserta bengkel, Soekarno tercengang. Dalam Jejak Intel Jepang, Kisah Pembelotan Tomegoro Yoshizumi, disebutkan, "Menurut Affandi, semua itu otaknya seorang Jepang bernama Yoshizumi".

Selama menjadi intel Jepang, Yoshizumi pernah ditawan Sekutu di Australia. Ia mendapat siksaan berat yang itu membuat badannya menjadi kurus dan terserang TBC. Saat memimpin Pasukan Gerilya Istimewa dan akhirnya gugur di Hutan Sengon, Wlingi, Blitar pada 1948, Yoshizumi juga dalam keadaan sakit sakitan.

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya