"Saya pikir kita harus menyusun jalur yang rasional agar Ukraina dapat memenuhi syarat untuk dapat masuk ke NATO," ujarnya, mencatat bahwa dia menolak tuntutan Presiden Rusia Vladimir Putin sebelum perang untuk komitmen untuk tidak mengakui Ukraina karena aliansi memiliki "kebijakan pintu terbuka".
“Tapi saya pikir terlalu dini untuk mengatakan, menyerukan pemungutan suara, Anda tahu, sekarang, karena ada kualifikasi lain yang perlu dipenuhi, termasuk demokratisasi dan beberapa masalah itu,” lanjutnya.
Pada Jumat (7/7/2023), Gedung Putih mengumumkan bahwa AS mengirimkan munisi tandan ke Ukraina untuk pertama kalinya, sebuah langkah yang diambil untuk membantu meningkatkan amunisi Ukraina saat AS melakukan serangan balasan terhadap Rusia. Biden mengatakan kepada Zakaria bahwa itu adalah "keputusan sulit" untuk memberikan amunisi kontroversial kepada Ukraina, tetapi dia yakin itu perlu karena Ukraina kehabisan amunisi.
Pertemuan NATO juga terjadi ketika Swedia berusaha untuk bergabung dengan aliansi Barat, sebuah langkah yang menghadapi perlawanan dari Turki dan Hungaria. Biden mengatakan kepada Zakaria bahwa dia optimis bahwa Swedia pada akhirnya akan diterima di NATO, dengan mencatat bahwa Turki, sedang berusaha untuk memodernisasi armada F-16-nya, bersama dengan Yunani, yang telah memilih untuk mengakui Swedia.