ASEAN-China Sepakati Panduan untuk Percepat Perundingan Kode Etik di Laut China Selatan

Rahman Asmardika, Jurnalis
Jum'at 14 Juli 2023 08:09 WIB
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berbicara dalam Post Ministerial Conference ASEAN dengan China di Jakarta, 13 Juli 2023. (Foto: Kemlu RI)
Share :

Ia melihat keberadaan Kamboja dan Laos, yang tidak punya kepentingan di Laut China Selatan, dapat mempersulit jalannya perundingan untuk menyepakati kode etik tersebut. Juga sikap Myanmar, yang masih di bawah rezim tidak sah, dan selama ini bersikap pasif. Satu-satunya cara menyelesaikan soal kode etik ini adalah kembali mengajukannya ke pengadilan arbitrase.

“Semua negara yang berseteru yang memiliki sengketa: Vietnam, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina ramai-ramai bawa ke abitrase. Kalau China tetap tidak mau ikut, kita sudah siap untuk konflik,” ujarnya.

Laut China Selatan merupakan jalur penting untuk perdagangan global, di mana lebih dari sepertiga perdagangan dunia melewati perairan tersebut. Laut China Selatan juga memiliki potensi besar di sektor perikanan, dan ditengarai memiliki banyak cadangan minyak dan gas yang masih belum dieksplorasi. Itu sebabnya Laut China Selatan tidak saja menjadi kawasan yang memiliki kepentingan ekonomi bagi China dan ASEAN, tetapi juga seluruh dunia.

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya