MOSKOW - Seorang reporter perang Rusia tewas dan tiga lainnya terluka di Ukraina pada Sabtu, (22/7/2023) dalam apa yang dikatakan kementerian pertahanan sebagai serangan Ukraina menggunakan munisi tandan, yang memicu kemarahan dari Moskow.
Dalam insiden terpisah, penyiar Jerman Deutsche Welle mengatakan salah satu jurnalisnya, Yevgeny Shilko, terluka di tempat lain di Ukraina dalam serangan Rusia dengan munisi tandan yang menewaskan seorang tentara Ukraina. Dikatakan bahwa nyawa Shilko tidak dalam bahaya.
Bom cluster menjadi sorotan setelah Ukraina menerima pasokan dari Amerika Serikat (AS) bulan ini. Banyak negara melarangnya karena menghujani area yang luas dengan pecahan peluru dan dapat menimbulkan risiko bagi warga sipil. Beberapa bom kecil dari munisi jenis ini biasanya gagal meledak dengan segera, tetapi dapat meledak bertahun-tahun kemudian.
Reuters tidak dapat memverifikasi secara independen penggunaan senjata semacam itu dalam kedua insiden pada Sabtu. Kedua belah pihak telah menggunakannya selama 17 bulan invasi Rusia ke Ukraina.
Wartawan Rusia yang tewas itu bernama Rostislav Zhuravlev, seorang koresponden perang untuk kantor berita negara RIA. Tiga rekannya dievakuasi dari medan perang setelah diserang di wilayah Zaporizhzhia tenggara Ukraina, kata kementerian pertahanan.