Eva memaknai antusiasme itu sebagai semangat para pemuda untuk melestarikan kesenian tradisional sekaligus mendukung Ganjar Pranowo untuk menjadi Presiden 2024-2029 mendatang.
"Untuk antusiasmenya baik, jadi mendukung. Mereka sudah standby dari awal dan juga antusias untuk bisa belajar dan melestarikan budayanya itu sejak mereka remaja juga mereka masih mau melestarikan budaya musik tradisional," tuturnya.
Setelah berkomunikasi dengan warga di sekitar lokasi, Eva mengakui ternyata mereka sudah banyak yang mengenal sosok Ganjar dan prestasinya melalui media sosial.
BACA JUGA:
Oleh karena itu, para sukarelawan Srikandi Ganjar Jawa Barat pun tidak kesulitan meminta dukungan dan doa restu dari warga untuk pencalonan Ganjar di Pemilihan Presiden 2024.
"Untuk dukungan (terhadap Ganjar menjadi presiden), positif dari mereka. Dan (warga), sudah mengenal Pak Ganjar lewat sosial media juga, dan sering melihat Pak Ganjar di media sosial itu seperti apa (prestasinya)," kata Eva.
BACA JUGA:
Adapun, alasan kaum muda mau mendukung Ganjar menjadi Presiden Republik Indonesia selanjutnya karena beliau dikenal sangat merangkul generasi muda saat menjabat Gubernur Jawa Tengah.
"Alasan mereka mendukung, salah satunya karena Pak Ganjar senang merangkul anak muda seperti remaja yang hadir sekarang ini," ujar Eva menegaskan.
Hal itu senada dengan tanggapan positif dari salah seorang anggota grup musik calung, Dewi Riani yang ikut tampil dalam kegiatan kali ini.
Dia pun berharap program pelestarian kesenian tradisional terus dilakukan oleh Ganjar setelah terpilih menjadi presiden nanti.
"Semoga, Bapak Ganjar bisa ikut melestarikan kesenian dan kebudayaan (tradisional) yang ada di Indonesia," ujar Dewi yang ditemui seusai tampil.
Untuk para sukarelawan Srikandi Ganjar Jawa Barat, Dewi menyampaikan apresiasi karena inisiatif mereka bisa mendorong warga ikut melestarikan kesenian tradisional, dalam hal ini, calung.
"(Kegiatan ini) sangat positif karena sebagai generasi muda kita ikut melestarikan kesenian (tradisional) yang ada di Indonesia," katanya menegaskan.
Lebih lanjut, Dewi menjelaskan alasan menyukai alat musik calung hingga membuatnya memilih untuk belajar kesenian tersebut bersama para pemuda lainnya.
Selain melihat pertunjukan musik tradisional, para peserta yang hadir juga berkesempatan untuk belajar memainkan calung dari para pemain alat musik yang tampil.
"(Bermain calung) sudah-susah gampang sebenarnya. Kalau kitanya mau belajar ya pasti bisa. (Yang menarik) karena mungkin alat musiknya dipukul terus mengeluarkan suara-suara yang memang berbeda tapi kalau disatukan jadi alunan musik yang bagus," tuturnya.
(Fakhrizal Fakhri )