Pyongyang kemungkinan besar akan menikmati kesempatan untuk menyoroti rasisme dan kelemahan lain dalam masyarakat Amerika, terutama mengingat kritik internasional yang diterimanya atas pelanggaran hak asasi manusia.
Dewan Keamanan PBB akan mengadakan pertemuan pada hari Kamis untuk membahas situasi hak asasi manusia di Korea Utara untuk pertama kalinya sejak 2017.
Menjelang komentarnya tentang Travis King, media Korea Utara telah mengeluarkan pernyataan tentang pertemuan PBB yang akan dipimpin oleh AS.
"Tidak puas dengan mendorong diskriminasi rasial dan kejahatan terkait senjata, AS telah memberlakukan standar hak asasi manusia yang tidak etis di negara lain,” bunyinya.
(Susi Susanti)