RUSIA – Sejak runtuhnya pemberontakan bos tantara bayaran Wagner Yevgeny Prigozhin di Rusia pada Juni lalu, selalu ada perasaan bahwa seseorang yang sudah lama tinggal di daerah pinggiran telah bertindak berlebihan.
Jika dia berada di dalam pesawat jet pribadinya ketika pesawat itu jatuh dalam perjalanan dari Moskow ke St Petersburg, maka itu akan menandai akhir yang mengejutkan dan penuh kekerasan dari kehidupan yang sangat bergejolak.
Selama bertahun-tahun Presiden Rusia Vladimir Putin menggunakan jasa Prigozhin.
Namun pemberontakan gagal yang melibatkan ribuan tentara bayaran Wagner melampaui batas. Presiden Putin mengutuk pemberontakan tersebut sebagai "pengkhianatan" dan segera menjadi jelas bahwa peran produktif Prigozhin di Rusia telah berakhir.
Prigozhin adalah seorang pria yang tahun-tahun pertama masa dewasanya dihabiskan di penjara St. Petersburg, namun ia berkembang pesat pada 1990-an dengan bisnis katering yang memberinya kekayaan dan perlindungan dari Putin sendiri.
Petualangan Prigozhin sebagai tentara bayaran di Afrika, Suriah, dan Ukrainalah yang menjadikannya seorang tokoh militer. Namun dinamikanya berubah ketika Rusia melancarkan perang di Ukraina dan mantan koki presiden tersebut mendapatkan kekuasaan serta kekayaan.
Laporan yang belum dikonfirmasi menunjukkan bahwa pesawat Embraer Legacy 135 miliknya terkena dua semburan api dari pertahanan udara militer.