Meskipun ia menyangkalnya selama bertahun-tahun, Prigozhin juga mendirikan pabrik troll para blogger pro-Kremlin di sebuah kantor yang tidak dapat dideskripsikan di St Petersburg. Badan Riset Internet miliknya disalahkan oleh AS karena menggunakan perang informasi untuk ikut campur dalam pemilihan presiden pada 2016.
Prigozhin tahun ini mengakui gagasannya. "Ide ini diciptakan untuk melindungi ruang informasi Rusia dari propaganda anti-Rusia yang kasar dan agresif dari Barat,” terangnya.
Dia menghabiskan hampir satu dekade di tahun-tahun terakhir era Soviet di penjara karena perampokan dan penipuan. Namun ketika Rusia baru mengabaikan masa lalu Sovietnya, Prigozhin beralih ke katering, pertama sebagai penjual hotdog dan kemudian beralih ke kuliner yang lebih canggih, dengan membuka beberapa restoran yang lebih mewah di St Petersburg.
Putin, yang saat itu menjabat sebagai wakil wali kota, memperhatikan hal ini. “Vladimir Putin melihat bagaimana saya membangun bisnis dari sebuah kios,” katanya beberapa tahun kemudian.
Setelah ia menjadi presiden, Putin menjamu para pemimpin global seperti Jacques Chirac dari Prancis di restoran Prigozhin. Katering yang sedang naik daun ini mendapat julukan "koki Putin".
Jika bisnis tentara bayaran Prigozhin nantinya memberinya pengaruh militer dan uang, bisnis kateringnya akan memberinya aliran kekayaan yang konstan hingga tahun ini.
Presiden Putin mengungkapkan tak lama setelah pemberontakan Wagner yang gagal bahwa tentara swasta Prigozhin telah sepenuhnya didanai oleh USD1 miliar dari negara selama 12 bulan, sedangkan USD1 miliar lainnya disalurkan ke perusahaan katering Concord milik Prigozhin untuk memberi makan militer.