Sisa Drone Rusia yang Serang Ukraina Ditemukan di Rumania, Presiden: Serangan Sepenuhnya Tidak Dapat Diterima

Susi Susanti, Jurnalis
Kamis 07 September 2023 07:33 WIB
Rumania sebut sisa drone Rusia yang menyerang Ukraina ditemukan di wilayahnya (Foto: EPA)
Share :

RUMANIA - Menteri Pertahanan Rumania Angel Tilvar mengatakan sisa-sisa drone yang digunakan dalam serangan Rusia di pelabuhan Ukraina telah ditemukan di wilayah Rumania.

Komentarnya muncul setelah dua hari dia dan pejabat senior lainnya “dengan tegas” menyangkal adanya insiden lintas batas. Ukraina bersikeras bahwa mereka mempunyai bukti ledakan tersebut.

Presiden Rumania Klaus Iohannis mengatakan serangan itu, yang sedang diselidiki oleh kementerian pertahanan, merupakan pelanggaran serius terhadap kedaulatan Rumania.

Dia menegaskan serangan terhadap Rumania, yang merupakan anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), sepenuhnya tidak dapat diterima.

Pada Senin (4/9/2023), Kementerian Luar Negeri Ukraina melaporkan bahwa drone Shahed “jatuh dan meledak” di Rumania pada Minggu (3/9/2023) malam setelah serangan terbaru Rusia di pelabuhan Izmail di Ukraina.

Mereka menyebut insiden itu sebagai bukti lebih lanjut dari ancaman besar yang ditimbulkan oleh Moskow terhadap negara-negara tetangga Ukraina.

Kini Menteri Pertahanan Rumania telah mengunjungi wilayah Delta Danube dekat perbatasan dengan Ukraina dan mengumumkan bahwa beberapa potongan drone telah ditemukan.

Dikutip BBC, investigasi kini sedang dilakukan dan pecahan-pecahan tersebut dianalisis untuk menentukan apakah pecahan tersebut berasal dari senjata Rusia.

Menyangkal pernyataan Kyiv menjadi sulit setelah Menteri Luar Negeri Ukraina Dmitro Kuleba mengumumkan secara terbuka bahwa ia memiliki bukti foto mengenai insiden tersebut.

Ia mengatakan sudah jelas sekali apa yang terjadi dan tidak ada gunanya menyangkal hal itu.

Insiden ini menimbulkan reaksi marah dari para komentator Rumania yang ingin mengetahui mengapa pemerintah menyangkal adanya serangan begitu cepat dan tegas serta mencurigai adanya upaya untuk menutup-nutupi.

"Itu karena kamu masih hidup dengan pola pikir 30 tahun yang lalu, ketika tidak ada sesuatu pun yang tidak diinginkan oleh 'penguasa besar'? Atau itu hanya kebodohan belaka?,” tanya analis pertahanan Andrei Luca Popescu, merujuk pada era pemerintahan Komunis.

Dia menambahkan bahwa meskipun masuk akal untuk tidak membuat masyarakat panik, berbohong pada zaman geolokasi dan internet juga tidak ada gunanya.

“Kami tidak akan menerapkan Pasal 5 NATO untuk hal ini,” katanya, mengacu pada perjanjian bahwa serangan bersenjata terhadap satu anggota adalah serangan terhadap semua anggota.

“Tetapi kita menghadapi perang di perbatasan kita, di mana bahaya kerusakan tambahan sangat nyata dan mungkin terjadi,” tambahnya.

Rusia telah menyerang fasilitas pelabuhan Ukraina di sepanjang Sungai Danube selama beberapa minggu setelah menarik diri dari perjanjian yang mengizinkan Ukraina mengekspor gandumnya melalui Laut Hitam.

Pelabuhan Izmail, di seberang Danube dari wilayah Rumania, kembali diserang pada Rabu (6/9/2023) dini hari, menyebabkan satu orang tewas.

Kepala administrasi militer daerah Odesa Oleh Kiper mengatakan pria yang terbunuh adalah seorang pekerja pertanian dan fasilitas pelabuhan serta gandum rusak.

Para pejabat Rumania tidak menjelaskan penolakan keras mereka sebelumnya terhadap insiden pesawat tak berawak tersebut, meskipun menteri pertahanannya disalahkan karena memberikan informasi yang salah kepada presiden negara tersebut.

Menteri tersebut menegaskan dalam sebuah wawancara di TV Rumania bahwa sisa-sisa jasad yang ditemukan tidak menimbulkan ancaman.

Dia menambahkan bahwa pihak berwenang dalam keadaan siaga tinggi dan akan mengambil tindakan ekstra untuk mengamankan wilayah udara.

 “Kami akan memiliki lebih banyak titik observasi, lebih banyak patroli,” ujarnya.

Tidak sepenuhnya jelas apakah drone tersebut ditembak jatuh dan pecahannya mendarat di Rumania, atau jatuh di sisi perbatasan Rumania.

Kementerian Pertahanan Rumania sebelumnya mengatakan pihaknya telah memantau situasi di Ukraina dan di perbatasan secara real time.

“Cara serangan yang digunakan oleh Federasi Rusia sama sekali tidak menghasilkan ancaman militer langsung terhadap wilayah nasional atau wilayah perairan Rumania,” kata kementerian itu dalam pernyataan sebelumnya.

Ini bukan insiden pertama yang memicu kekhawatiran akan meningkatnya perang di Ukraina hingga melampaui perbatasan baratnya.

Pada November tahun lalu, ketika dua petani Polandia terbunuh di dekat desa Przewodow, laporan awal – termasuk dari Kyiv – menyalahkan rudal Rusia.

Belakangan diketahui bahwa orang-orang tersebut tewas akibat jatuhnya pecahan rudal yang ditembakkan oleh sistem pertahanan udara Ukraina, dan menembak jatuh rudal Rusia.

Kemudian pada April tahun ini, pemerintah Polandia merasa malu ketika sebuah rudal Rusia ditemukan di hutan Polandia setelah tampaknya tidak terdeteksi selama beberapa bulan.

Para pejabat buru-buru menjelaskan bahwa benda tersebut tampaknya merupakan umpan dan tidak mengandung bahan peledak, namun mereka tidak pernah dapat menjelaskan bagaimana benda tersebut melintasi perbatasan tanpa terdeteksi.

(Susi Susanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya