JAKARTA - Ketua DPR RI, Puan Maharani berharap musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) 2023 Nahdlatul Ulama (NU) dapat menghasilkan rekomendasi yang berguna sebagai panduan bagi warga NU menghadapi berbagai isu di tengah masyarakat.
"Semoga Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2023 menghasilkan rumusan-rumusan rekomendasi yang berguna sebagai panduan warga NU dan masyarakat dalam menyikapi isu-isu keagamaan, kebangsaan dan sosial kemasyarakatan," kata Puan, Senin (18/9/2023).
Munas Alim Ulama dan Konbes 2023 NU yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Al-Hamid, Cilangkap, Jakarta Timur hari ini merupakan forum tertinggi setelah Muktamar Sufi Internasional 2023 yang terselenggara di Pekalongan, Jawa Tengah.
Pada Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2023 akan dibahas sejumlah isu dari berbagai komisi, antara lain Komisi Bahtsul Masail Maudlu'iyah. Komisi ini berkaitan dengan gelaran pemilihan umum (Pemilu), yakni pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) tahun 2024.
Selanjutnya ada Komisi Bahtsul Masail Qanuniyah yang akan membahas soal kebijakan lima hari sekolah dan aturan turunan dari UU Pesantren. Lalu Komisi Bahtsul Masail Waqi'iyah yang akan membahas mengenai optimalisasi Dam haji di mana NU akan mengeluarkan sikap resmi untuk mendorong kemajuan sistem kelola haji di Indonesia.
Selain itu ada pula Komisi Organisasi yang akan membahas konflik internal NU, seperti Peraturan Perkumpulan (Perkum). Untuk diketahui, ada lima Perkum baru dan 12 Perkum yang akan direvisi terkait kategori rangkap jabatan. Selanjutnya Komisi Rekomendasi yang akan membahas terkait masalah perampasan tanah rakyat oleh negara.
Kemudian yang terakhir ialah Komisi Program Kerja yang akan membahas soal pengelolaan aset rumah sakit NU dan tata kelola wakaf di lingkungan NU. Sebab NU memiliki wakaf yang banyak, tetapi belum ada tata kelola yang baik.
Dengan adanya berbagai isu yang dibahas dalam Konbes NU 2023, Puan yakin hal tersebut akan semakin mengukuhkan upaya NU untuk bekerja demi kemaslahatan umat. Ia juga menilai hal ini dilakukan agar warga Nahdliyin tetap on the track dan PBNU terus ikut bergotong royong bersama Pemerintah untuk mencapai masa depan umat yang lebih baik.
"Konbes NU juga diharapkan makin meneguhkan komitmen inklusif NU dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," harap Puan.
BACA JUGA:
Mantan Menko PMK ini menambahkan, keberadaan NU selama ini jelas dirasakan manfaatnya sebagai benteng keimanan umat muslim. Selain itu, kata Puan, NU telah memberikan kontribusi untuk Pemerintah dalam menjalankan amanatnya dan bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia secara umum.
BACA JUGA:
"Kesuksesan Munas Alim Ulama dan Konbes NU tahun ini dapat memberikan patokan dan arahan yang harus dilaksanakan di dalam kehidupan kebangsaan maupun keagamaan yang akan menjadi cerminan negara," ujarnya.
Lebih lanjut, Puan menyinggung soal NU yang selalu konsisten berjuang demi kemaslahatan umat dari dulu hingga sekarang. Menurutnya, hal tersebut tidak terlepas dari teladan yang ditunjukkan para tokoh NU di tingkatan atas maupun di daerah.
“Semoga gotong royong antara PBNU, Pemerintah, DPR, dan elemen bangsa lainnya dapat menciptakan kesejahteraan bagi bangsa dan negara," tuturnya.
Di sisi lain, Puan berharap NU akan terus berkomitmen mendukung proses pemilihan umum yang mengedepankan rasa damai dan tenteram bagi masyarakat dalam menyambut pesta demokrasi tahun 2024.
"Tentunya peran tersebut dapat diartikan juga bahwa NU turut serta dalam menciptakan kesejahteraan dan ketenteraman bagi bangsa yang kita cintai," pungkasnya.
(Fakhrizal Fakhri )