Kini Krimea dihantam serangan hampir setiap hari, dan negara-negara Barat tidak punya banyak pendapat mengenai masalah ini, karena rudal-rudal tersebut tampaknya buatan Ukraina. Ketika musim dingin tiba, dan warga sipil Ukraina menanggung beban terberat akibat serangan infrastruktur Rusia yang baru, seruan untuk menimbulkan kerusakan yang lebih besar di daratan Rusia diperkirakan akan semakin meningkat.
Moskow, pada bagiannya, tampak sedikit lebih berani. Apa pun hasil pertemuan Putin dengan otokrat Korea Utara Kim Jong Un, fakta bahwa pemimpin Kremlin itu menyerah kepada tetangganya yang paria, memohon amunisi, menunjukkan bahwa daftar hal-hal yang tidak akan ia pertimbangkan oleh Putin memang sangat singkat. Kita mungkin tidak akan pernah mengetahui hasil dari pertemuan ini – dan peran yang dimainkan Tiongkok dalam memfasilitasi atau meredam pertemuan tersebut – sampai hal tersebut dirasakan di medan perang Ukraina.
Ada risiko eskalasi lainnya yang lebih besar. Dua insiden baru-baru ini di Rumania dan Bulgaria, di mana pecahan drone ditemukan – atau diledakkan di dalam – perbatasan negara-negara NATO, sekali lagi menunjukkan bahwa kejadian yang tidak terpikirkan setahun lalu kini sedang terjadi.
Pejabat Bulgaria memberikan sedikit rincian mengenai bagaimana drone tersebut sampai ke resor Tyulenovo di Laut Hitam dan mengatakan tidak mungkin untuk mengatakan secara pasti drone milik siapa dan dari mana asalnya. Presiden Rumania Klaus Iohannis menyebut penemuan gelombang kedua yang diduga pecahan pesawat tak berawak Rusia dalam seminggu merupakan pelanggaran yang tidak dapat diterima terhadap wilayah udaranya – wilayah udara NATO.
Opini masyarakat Barat mengenai perang – sesuatu yang terjadi jauh sekali, yang dilakukan oleh negara-negara di pinggiran Eropa – sangat berbeda dengan opini masyarakat Rusia, dimana perang telah merasuki kehidupan sehari-hari. Di TV pemerintah Rusia, ini adalah perang eksistensial melawan seluruh anggota NATO. Di televisi-televisi di negara-negara anggota NATO, hal ini ditampilkan sebagai sebuah kesempatan untuk memberikan pukulan abadi terhadap Rusia, yang untungnya dilakukan oleh pihak lain selain NATO.
Namun dua bulan ke depan tidak boleh dibiarkan begitu saja oleh NATO tanpa adanya rasa urgensi yang lebih besar, kesadaran bahwa musim dingin akan datang tanpa memburuknya nasib Rusia secara serius, menempatkan keamanan Eropa pada risiko besar dalam dekade mendatang.
(Susi Susanti)