UKRAINA - Kapal perang Rusia masih melancarkan serangan ke Ukraina menyusul klaim dari Kyiv bahwa komandan Armada Laut Hitam Moskow terbunuh pada Jumat (22/9/2023). Hal ini terjadi ketika Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memuji kedatangan tank Abrams Amerika Serikat (AS) ke negara tersebut.
Seorang juru bicara Angkatan Laut Ukraina mengatakan di televisi nasional pada Senin (25/9/2023) bahwa ketika Rusia masih melancarkan serangan dari Laut Hitam, ia membandingkan operasi tersebut dengan “ayam yang berlarian tanpa kepala.”
“Saat ini, mereka (Angkatan Laut Rusia) kehilangan orang yang sebenarnya mengelola semua ini, dan stafnya, yang mengelola armada bersama dengannya. Ini adalah pengelompokan besar yang memerlukan sejumlah besar manajer untuk menjalankan semua proses agar (armada) berfungsi sebagai satu mekanisme. Bayangkan bagian inti dari mekanisme ini tidak bisa dioperasikan,” kata juru bicara angkatan laut Ukraina Dmytro Pletenchuk, dikutip CNN.
Pletenchuk mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin tidak mengontrol pengoperasian kapal di laut dan bergantung pada laksamananya yang mengetahui sarana dan kekuatan, personel, cara mengelolanya, serta cara mengerahkan kapal dengan lebih baik.
“Oleh karena itu, hingga saat ini mereka akan menghadapi kendala masing-masing dalam penguasaan pasukan,” ujarnya.
Komentar Pletenchuk muncul setelah Pasukan Operasi Khusus Ukraina mengklaim Laksamana Rusia Viktor Sokolov, serta 33 perwira lainnya, tewas dalam serangan terhadap markas besar Laut Hitam di Sevastopol pada Jumat (22/9/2023), yang mungkin merupakan serangan paling berani oleh pasukan Ukraina di semenanjung Krimea sejauh ini.
Pasukan Operasi Khusus mengatakan lebih dari 100 prajurit Rusia lainnya terluka dalam operasi khusus yang dijuluki “Perangkap Kepiting,” yang dijadwalkan untuk menyerang ketika anggota senior Angkatan Laut Rusia sedang bertemu.
CNN tidak dapat secara independen mengkonfirmasi klaim Ukraina mengenai Solokov atau jumlah korban jiwa. CNN telah menghubungi Kementerian Pertahanan Rusia untuk memberikan komentar.
Moskow mengatakan bahwa satu prajuritnya hilang akibat serangan Ukraina terhadap Sevastopol.
Ukraina semakin sering menyerang sasaran-sasaran strategis Rusia di Krimea, wilayah Laut Hitam di Ukraina selatan yang diduduki Moskow sejak 2014. Ukraina belum putus asa untuk merebut kembali wilayah tersebut.
Juru bicara Intelijen Pertahanan Ukraina Andrii Yusov mengatakan Rusia menggunakan Krimea sebagai “pusat logistik” dan “tujuan utamanya, tentu saja, adalah deokupasi Krimea Ukraina.”
Pasokan senjata Barat telah memainkan peran penting dalam membantu pasukan Ukraina yang kalah persenjataan dalam mempertahankan diri dari serangan Rusia serta melakukan serangan jarak jauh di luar garis depan.
Hal ini telah membuat marah Moskow. Pada akhir pekan lalu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menuduh AS dan negara-negara lain secara langsung berperang dengan Rusia.
(Susi Susanti)